DIY Antisipasi Pergerakan Besar Usai Lebaran

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Hafil

Selasa 12 Apr 2022 15:17 WIB

DIY Antisipasi Pergerakan Besar Usai Lebaran. Foto:   Polisi memantau kendaraan saat Operasi Penyekatan Pemudik oleh Polresta Yogyakarta di Yogyakarta, Ahad (30/5). Operasi penyekatan untuk warga luar Yogyakarta kembali diperpanjang hingga Senin (31/5). Bagi warga luar Yogyakarta juga dilakukan tes Covid-19 dengan rapid tes antigen. Ini dilakukan untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19. Foto: Wihdan Hidayat / Republika DIY Antisipasi Pergerakan Besar Usai Lebaran. Foto: Polisi memantau kendaraan saat Operasi Penyekatan Pemudik oleh Polresta Yogyakarta di Yogyakarta, Ahad (30/5). Operasi penyekatan untuk warga luar Yogyakarta kembali diperpanjang hingga Senin (31/5). Bagi warga luar Yogyakarta juga dilakukan tes Covid-19 dengan rapid tes antigen. Ini dilakukan untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY mengantisipasi pergerakan masyarakat usai Lebaran Idul Fitri 2022 nanti. Diperkirakan akan terjadi pergerakan besar masyarakat yang berwisata usai Lebaran ke DIY.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan, pergerakan mudik yang masuk ke DIY menjelang Lebaran diprediksi akan terjadi lonjakan. Namun, usai Lebaran diprediksi pergerakan masyarakat untuk melakukan kegiatan wisata akan lebih besar.

Baca Juga

"Justru yang pariwisata yang mungkin akan banyak (pergerakan) usai Lebaran," kata Made kepada Republika melalui sambungan telepon.

Made menyebut, pihaknya bersama instansi lainnya juga melakukan pengawasan di beberapa titik. Bahkan, lima posko untuk memantau arus mudik dan pergerakan masyarakat usai Lebaran ini juga sudah dibentuk.

"Kita patroli juga ke destinasi karena kalau masih puasa tidak terlalu banyak yang bepergian, banyak peak-nya itu setelah Lebaran, setelah Idul Fitri mereka berwisata," ujar Made.

Satu posko dibentuk di Dinas Perhubungan DIY yang berada di Babarsari, Kabupaten Sleman. Posko ini merupakan posko induk dan sudah dibentuk sejak pekan kemarin.

"Posko kita buka sampai 10 Mei nanti," lanjutnya.

Dua posko juga sudah dibentuk di terminal yakni di Terminal Jombor dan Terminal Wates. Sedangkan, dua posko lainnya dibentuk bersama dengan instansi terkait di daerah perbatasan yakni di Prambanan, Kabupaten Sleman dan di Patuk, Kabupaten Gunungkidul.

Selain itu, pengecekan di jalur-jalur alternatif yang mungkin dilewati saat masa arus mudik maupun jalur menuju kawasan pariwisata juga dilakukan. Termasuk jalur-jalur yang rawan kecelakaan.

"Nanti kita akan sampaikan juga daerah-daerah tujuan itu apa yang perlu diperhatikan, daerah rawan kecelakaan atau jalannya itu rusak atau mungkin sempit. Termasuk optimalisasi pemanfaatan ADC kita sebagai bagian dari pengaturan traffic, khususnya di jalan-jalan sempit," jelas Made.