Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Wahyu Barata

Membangun Budaya Air Bersih

Eduaksi | Saturday, 09 Apr 2022, 20:26 WIB

Air, sumber kehidupan semua makhluk di bumi ini. Dari jaman purba manusia membutuhkan air untuk minum, mandi, membersihkan tubuh, dan membersihkan peralatan. Ketika manusia membutuhkan tempat menyimpan air dibuat lekukan batu sampai bak mandi keramik terakota hasil karya kreatif dari kebudayaan.

Tetapi budaya air sebagai sumber kehidupan semakin memprihatinkan. Tatkala sungai menjadi tempat membuang limbah,saat itu juga manusia-manusia modern yang tinggal di sekitar sungai mengeluh karena air sungai yang mengalir berbau busuk, kotor, penuh sampah dan limbah. Lalu mereka apatis, lamban bertindak, dan sulit mencari solusi.

Di samping kendala kompleks, seperti tidak ada upaya untuk memperbaiki kondisi ini. Sungguh perbedaan yang sangat mencolok dengan budaya menjaga kejernihan dan kesehatan air di jaman purba. Di manakah modernitas? Di manakah teknologi? Di manakah nalar?

Urbanisasi di perkotaan membuat pemerintah kewalahan. Sebagian masyarakat menjadikan bantaran sungai tempat bermukim, sangat praktis untuk membuang sampah. Mereka tahu ini tidak sehat, namun keterbatasan membuat mereka terbiasa dalam lingkungan seperti itu.

Sementara masyarakat mendambakan sungai-sungai menjadi pusat budaya air, tempat bermain, berekreasi, berdiskusi, olah raga, berkesenian, sehingga mengarah ke budaya bersih kesadaran lingkungan hidup.

Cara sederhana yang bisa kita lakukan, tidak membuang sampah apapun secara langsung ke sungai. Upayakan menanam kembali pohon-pohon dan tanaman-tanaman khas seperti pandan air, pandan sungai pakis hutan, dan pohon enau di sepanjang aliran sungai.

Selain itu, pemerintah, masyarakat, perguruan tinggi, dan organisasi-organisasi lingkungan hidup bisa bekerja sama untuk menormalisasi sungai, menginventarisasi bangunan liar di sempadan sungai, menata sempadan, membangun bendungan atau waduk air, penghijauan dan konservasi air, meningkatkan kualitas air dan debit air

Semoga banyak pihak aktif membangun kembali budaya air bersih seperti pada masa-masa awal kehidupan manusia. Melakukannya tentu berdasarkan etika untuk memperjuangkan kepentingan dan kesejahteraan bersama.

.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image