Jumat 08 Apr 2022 18:23 WIB

Pengamat: Pemerintah Harus Antisipasi Dini Arus Mudik Lebaran

Pengamat transportasi meminta pemerintah harus antisipasi dini arus mudik lebaran.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Bilal Ramadhan
Calon penumpang menunggu kedatangan keretanya di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (7/4/2022). Pengamat transportasi meminta pemerintah harus antisipasi dini arus mudik lebaran.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Calon penumpang menunggu kedatangan keretanya di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (7/4/2022). Pengamat transportasi meminta pemerintah harus antisipasi dini arus mudik lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan pemerintah harus antisipasi secara dini arus mudik lebaran. Salah satunya terapkan pengaturan rekayasa lalu lintas di jalan tol seperti jalur lawan arus (contra flow) dan jalur satu arah (one way) agar tidak menghambat perjalanan kendaraan.

"Harus ada pengaturan rekayasa lalu lintas di jalan tol oleh Polri, entah contra flow maupun one way. Namun, harus diberikan perhatian khusus atau prioritas bagi sejumlah bus yang sudah tiba di lokasi tujuan untuk kembali mengangkut penumpang akan mudik," kata Djoko dalam keterangannya pada Jumat (8/4).

Baca Juga

Kemudian, ia melanjutkan pengalaman tahun 2019, banyak pengemudi bus yang mengeluh akibat kebijakan penerapan contra flow di jalan Tol Trans Jawa. Sejumlah armada bus yang akan menjemput pemudik menjadi terhambat perjalanannya.

Lalu, ia menambahkan keberadaan angkutan umum pelat hitam dan biro jasa yang sudah menawarkan mudik menggunakan bus pariwisata melalui media sosial. Pemerintah perlu mengantisipasi sejak dini.

Kendaraan yang digunakan pasti tidak lolos ramp check, penumpang tidak diperiksa kesehatannnya, pengemudi tidak ikut tes kesehatan. Sanksi dapat diberikan terhadap PO Bus Pariwisata yang beroperasi dengan berkedok wisata mudik.

Di sisi lain, masih ada sejumlah armada truk yang masih kerap digunakan untuk mengangkut pemudik. Tentunya ada larangan penggunaan truk untuk membawa pemudik.

"Di masa lebaran, juga penggunaan mobil bak terbuka digunakan untuk berwisata, harus dilarang. Mulai saat ini sosialisasi itu perlu dilakukan," kata dia.

Lalu, pintu perlintasan sebidang yang tidak dijaga kerap terjadi kecelakaan di saat mudik Lebaran. Korbannya adalah yang jarang melintas di situ, sehingga selama musim mudik lebaran perlu dilakukan peningkatan pengawasan oleh Pemda setempat.

Sementara itu, rest area di jalan tol, tentu tidak akan menampung seluruh pengguna jalan tol. Pemerintah harus memberikan himbauan untuk keluar jalan tol mencari rest area di jalan nontol. Harus dilarang bagi pemudik yang menggunakan bahu jalan tol untuk beristirahat.

"Bahu jalan tol digunakan untuk kondisi darurat bukan untuk istirahat sesaat. Pemudik tidak harus lewat jalan tol tetapi dapat menggunakan jalan non tol karena Kementerian PUPR sudah menjamin selesai perbaikan jalan nasional saat mudik lebaran," kata dia.

Untuk masyarakat yang mudik menggunakan sepeda motor harus menjaga jarak pendek dan ikuti aturan. Maksimal untuk dua orang, barang yang dibawa tidak boleh melebihi lebar stang kemudi dan tinggi tidak boleh lebih 90 cm dari sadal, dilarang bawa barang dengan tambahan di belakang. Sepeda motor bukan moda transportasi untuk perjalanan jarak jauh. Melarang anak-anak dibawa menggunakan sepeda motor.

"Jangan lupa, protokol kesehatan harus tetap ada untuk setiap kegiatan mudk lebaran. Mudik lebaran tahun ini harus tetap memperhatikan keselamatan, keamanan, kenyamanan, kemudian ditambahkan aspek kesehatan dan bertanggung jawab," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement