Senin 04 Apr 2022 11:25 WIB

Baznas Kota Bandung Luncurkan Aplikasi ZX, Zakat Ekspres 

Raihan zakat dari ASN Kota Bandung pada tahun 2021 mencapai Rp 22 miliar.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Badan Amil Zakat (Baznas) Kota Bandung meluncurkan aplikasi zakat ekspres (ZX) di pendopo Wali Kota Bandung, Senin (4/4/2022).
Foto: M Fauzi Ridwan/Republika
Badan Amil Zakat (Baznas) Kota Bandung meluncurkan aplikasi zakat ekspres (ZX) di pendopo Wali Kota Bandung, Senin (4/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Amil Zakat (Baznas) Kota Bandung meluncurkan aplikasi zakat ekspres (ZX) di pendopo Wali Kota Bandung, Senin (4/4/2022). Kehadiran aplikasi tersebut diharapkan dapat mempermudah akses masyarakat umum yang ingin membayar zakat atau infak dan sedekah melalui Baznas Kota Bandung.

Ketua Baznas Kota Bandung Akhmad Roziqin mengatakan, kehadiran aplikasi zakat ekspres diharapkan dapat meningkatkan perolehan zakat infak dan sedekah. Potensi zakat infak dan sedekah di masyarakat umum sangat besar namun belum terhimpun dengan maksimal.

"Aplikasi ZX ini artinya zakat ekspres. Para muzaki khususnya yang ada di luar ASN (aparatur sipil negara) bisa mengakses dan bisa melakukan pembayaran zakat infak sedekah secara lebih praktis kapan pun dan di mana pun," ujarnya sesuai peluncuran aplikasi ZX kepada wartawan, Senin (4/4/2022).

Selain berfungsi untuk menghimpun dana zakat, infak dan sedekah, ia mengungkapkan aplikasi ZX memiliki fitur yang dapat dimanfaatkan masyarakat di bidang kesehatan maupun lainnya. Masyarakat yang membutuhkan ambulans atau penceramah dapat memanfaatkan fitur.

"Kita siapkan di dalam aplikasi berbagai fitur yang bisa diakses publik, kalau orang butuh ambulans cepat bisa diklik nanti akan terhubung kemudian urusan rohani ada satu masjid perlu penceramah maka di situ ada fitur yang isinya daftar penceramah," ungkapnya.

Akhmad mengatakan, aplikasi ZX sudah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat namun pihaknya masih terus melakukan pengembangan. Termasuk berkoordinasi dengan berbagai instansi dan lembaga di pemerintahan Kota Bandung.

Dia melanjutkan, potensi zakat di Kota Bandung mengacu kepada penelitian yang dilakukan Baznas Provinsi Jawa Barat mencapai Rp 1,5 triliun. Sedangkan saat ini zakat yang terhimpun masih didominasi dari para ASN melalui sistem pemotongan dari gaji.

Raihan zakat dari ASN Kota Bandung pada tahun 2021 mencapai Rp 22 miliar. Baznas Kota Bandung menargetkan raihan zakat pada tahun 2022 minimal Rp 22 miliar dan maksimal Rp 37 miliar.

"Dalam bulan Ramadhan (aplikasi) sudah bisa digunakan. Ini baru di Bandung bahkan di Indonesia belum ada di pusat. Ini akan menjadi gerakan masif di nasional di suport pusat," katanya.

Akhmad menambahkan, para muzaki yang ingin mengetahui penyaluran dana zakat kepada penerima manfaat dapat langsung melihat di situs Baznas Kota Bandung. 

Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengapresiasi, peluncuran aplikasi ZX yang perdana dilakukan di Kota Bandung. Ia berharap agar aplikasi tersebut dapat maksimal menghimpun dana zakat infak dan sedekah yang selanjutnya dikembalikan lagi ke masyarakat.

"Sosialisasi aplikasi ini supaya orang bisa menggunakan dan bagaimana menjaga kepercayaan maayarakat apa yang dikeluarkan (zakat infak sedekah) lewat aplikasi bisa dikembalikan ke masyarakat," katanya.

Dia berharap, layanan yang sudah ada di pemerintahan Kota Bandung seperti layanan kesehatan layad rawat bisa diintegrasikan di aplikasi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement