Masjid Halifax Mulai Ramadhan dengan Siaran Pertama dari Stasiun Radio Baru

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah

Ahad 03 Apr 2022 20:30 WIB

Masjid (ilustrasi). Masjid Halifax Mulai Ramadhan dengan Siaran Pertama dari Stasiun Radio Baru Foto: Dok Republika Masjid (ilustrasi). Masjid Halifax Mulai Ramadhan dengan Siaran Pertama dari Stasiun Radio Baru

REPUBLIKA.CO.ID, HALIFAX -- Masjid Halifax, Kanada menandai awal ramadhan dengan siaran pertama stasiun radio baru. Ketika siaran pertama Stasiun Radio One Ummah mengudara untuk menandai dimulainya bulan suci Ramadhan, imam dan direktur eksekutif masjid Abdullah Yousri merasa bangga.

Disiarkan langsung dari sebuah ruangan kecil di ruang bawah tanah Masjid Ummah di Halifax, stasiun radio baru ini adalah produk dari perencanaan dan kerja keras selama dua tahun. "Itu adalah proses yang panjang, tetapi kami merasa itu sepadan dan terbayar pada akhirnya," kata Yousri seperti dikutip dari laman CBC, Ahad (3/4/2022).

Baca Juga

Yousri mengatakan itu adalah stasiun radio Muslim pertama di Atlantik Kanada. Siaran pertama adalah sholat tarawih yang juga disebut sholat malam Ramadhan.

"Semua orang sangat senang mendengar doa dan layanan radio. Orang-orang mengambil video di mobil mereka tentang radio dan siaran dan membagikannya dengan semua orang dan dengan kami, ini merupakan perasaan yang sangat menyenangkan," ujarnya.

Yousri mengatakan, stasiun radio itu penting secara budaya bagi masyarakat. "Bagi banyak budaya, mereka dulu menyalakan radio mungkin berjam-jam. Memiliki radio yang berasal dari masjid dengan program yang berbeda adalah kebiasaan khusus di musim seperti Ramadhan," ujar Yousri.

Jadi, itu memberikan orang perasaan mereka seperti di rumah. Yousri mengatakan, ide mendirikan stasiun radio sudah beredar di masyarakat selama bertahun-tahun, tetapi proses persetujuannya sulit.

"Mereka mencoba beberapa kali sebelumnya untuk menyelesaikannya, tetapi mereka tidak dapat menyelesaikan dokumennya," ujarnya.

Namun, dua tahun lalu ketika pandemi Covid-19 dimulai, kebutuhan akan stasiun radio semakin meningkat. "Sangat sulit bagi begitu banyak saudara dan saudari dan keluarga untuk berkumpul dan datang untuk berdoa. Jadi, kami telah berpikir untuk melakukan ini melalui radio agar lebih mudah diakses oleh banyak anggota komunitas lainnya," ujarnya.

Sekitar 15 sukarelawan berkumpul untuk mewujudkan stasiun tersebut. Youssef menyumbangkan waktunya untuk tujuan tersebut dan menjadi kepala sukarelawan.

"Jadi, kami memulai seluruh proses, mulai dari mencari tahu prosedur apa yang harus kami ikuti dan kemudian memulai semua komunikasi ini dengan (Innovation, Science, and Economic Development Canada) dan semua lembaga pemerintah yang harus kami tangani," kata Ahmad.

Dia mengatakan, Covid-19 membuat penundaan dengan dokumen. Hal ini juga yang menyebabkan masalah rantai pasokan untuk pemesanan peralatan dan pemasangan antena radio di atap masjid. Karena ketidakpastian, proyek itu dirahasiakan dari sebagian besar komunitas Muslim sampai selesai.

Untuk saat ini, stasiun tersebut akan fokus pada doa dan pengumuman tentang ramadhan. Tetapi Yousri mengatakan, dirinya berharap stasiun tersebut dapat berkembang menjadi topik dan bahasa baru setelah bulan suci.

"Komunitas Muslim sangat beragam dan kami memiliki orang-orang yang datang dari seluruh penjuru dunia, etnis yang berbeda, dan banyak imigran. Kami berharap dengan menggunakan bahasa yang berbeda, kami dapat menjangkau semua orang dan membuat mereka merasa menjadi bagian dari ini," ujarnya.

Stasiun radio One Umma disiarkan langsung di 107,5 FM selama enam jam sehari dari pukul 05.00-07.00, 18.30-20.30, dan 21.00-23.00. Di antara siaran itu ditayangkan selama lima menit untuk setiap panggilan adzan hari itu.