Ahad 03 Apr 2022 07:22 WIB

Taman Baca Zahra, Literasi Anak dari Kolong Rumah Gadang

Anak-anak usia sekolah dasar kini banyak dipengaruhi gadget.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Fakhruddin
Taman Baca Zahra, Literasi Anak dari Kolong Rumah Gadang (ilustrasi).
Foto: Mas Alamil Huda/REPUBLIKA
Taman Baca Zahra, Literasi Anak dari Kolong Rumah Gadang (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG PANJANG -- Kota Padang Panjang di Sumatra Barat memang dikenal sebagai kota yang kaya literasi. Salah satu yang terbaru adalah Taman Baca Zahra (TbaZ). Letak TbaZ ini adalah di Kolong Rumah Gadang di Bukit Sarungan, Kecamatan Padang Panjang Barat.

"Taman baca ini berdiri di bawah anjung atau kolong Rumah Gadang, yang sebelumnya merupakan gudang atau tempat untuk meletakkan kayu dan batu yang kemudian didesain lebih cantik dan nyaman untuk anak-anak," kata pendiri TbaZ, Afniwati, Sabtu (2/4/2022).

Baca Juga

Afniwati menyebut mendirikan TbaZ pada April 2021 lalu.  Pendirian ini dilatari kondisi masyarakat terutama anak-anak usia sekolah dasar yang kini banyak dipengaruhi gadget.

Di samping itu, minimnya budaya literasi masyarakat yang konsumtif menjadikan dasar terbentuknya TbaZ.

“Taman baca ini bertujuan agar penggunaan gadget tidak berpengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak, khususnya anak usia sekolah dasar. Karena masa-masa tersebut, seharusnya adalah masa seorang anak punya atau menghadapi tantangan baru, sehingga mereka bisa  berbaur dengan lingkungan,” ujar Afniwati.

Kegiatan di Taman Baca Zahra diadakan setiap Senin sampai Kamis. Dimulai pukul 15.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Tidak hanya fokus pada kegiatan literasi, anak-anak yang datang ke TbaZ juga diajarkan untuk mengaji, mengerjakan tugas sekolah yang kurang mereka pahami, bermain, serta banyak kegiatan seru lainnya yang dapat dilakukan di sini.

Sarana dan prasarana di tempat ini terdiri dari ruangan belajar, buku-buku, meja, lemari, jam dinding, dan papan tulis. Sedangkan untuk buku bacaan ada beragam. Seperti buku tema untuk anak sekolah dasar, buku cerita, buku agama, buku seni kreativitas, dan lain-lain. Buku-buku tersebut didapat dari buku milik pribadi, sumbangan mahasiswa, dan masyarakat sekitar.

Afniwati berharap taman baca ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi warga masyarakat, terutama bagi anak-anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement