Sabtu 02 Apr 2022 05:49 WIB

Respons Kebutuhan Pasar Kerja, USNI Siapkan Empat Prodi Unggulan 

Kita harus bekerja sebagai tim yang solid dan satu hati

Rektor USNI Prof DR Jhonner Sitompul usai dilantik sebagai rektor periode 2022-2025.
Foto: .
Rektor USNI Prof DR Jhonner Sitompul usai dilantik sebagai rektor periode 2022-2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk merespons tuntutan pasar kerja, Universitas Setya Negara Indonesia (USNI) menyiapkan empat program studi unggulan. Untuk merealisasikan lahirnya prodi unggulan tersebut dibutuhkan kolaborasi semua pihak 

"Target kita punya empat program studi unggulan, tapi kami belum berani menyampaikan karena harus melalui evaluasi secara internal," kata Rektor USNI Prof DR Jhonner Sitompul usai dilantik sebagai rektor periode 2022-2025 menggantikan Dra Merry L Panjaitan MM MBA di Jakarta, Jumat (1/4/2022).

Jhonner mengatakan diperlukan kolaborasi semua pihak guna memenuhi kreteria akreditasi terbaru yang tadinya tujuh kriteria menjadi sembilan kriteria. Oleh karena itu, perlu juga didukung publikasi yang terus menerus serta output mahasiswa yang memiliki kompetensi nasional maupun internasional. "Semua itu tentu perlu disupport sumber daya yang unggul, seperti dosen yang memiliki kompetensi strata tiga," katanya.

Jhonner bertekad, ingin menjadikan mahasiswa sebagai core activity. Saat ini, kata dia, USNI bukan a research university. Tapi sanggup menjadi sebuah universitas dengan teaching excellence dimana pengajar juga berlaku sebagai trainer, bukan sekadar coach. 

Ia berharap, lulusan USNI memiliki critical thinking, melek digital dan IT. "Mampu memimpin dirinya, dan berkepribadian dalam teamworks dan collab," ujarnya.

Ia ingin, membawa misi USNI sebagai distinct elements of talent, yang merupakan gabungan skills dan attitudes. Realitas tersebut sangat terkait dengan cognitive skills seperti logical reasoning, active listening, time management, dan ability to learn. 

Selanjutnya, jelas Jhonnes, harus memiliki self leadership skills seperti self control and regulation, driving change and innovation, dan coping with uncertainty. Terakhir, harus memiliki digital skills seperti digital ethics, computational and algorithms thinking dan cybersecurity literacy. "Self discovery sangat penting untuk pertumbuhan dan disain kurikulum USNI yang harus memampukan self-discovery," katanya.

Pada akhirnya, kata Jhonner, USNI perlu menetapkan prodi yang menjadi prioritas dalam mencapai klaster 3 atau top 100, dan akreditasi A atau B dalam 4 tahun. "Untuk hal ini, kita harus bekerja sebagai tim yang solid dan satu hati," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement