REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masa pandemi virus corona yang tak kunjung usai, membuat adanya keterbatasan antara ruang gerak dan jarak. Termasuk dalam melakukan kegiatan-kegiatan offline yang melibatkan banyak audience/peserta yang hadir dalam memeriahkan kegiatan tersebut.
Hal yang kerap kali dilakukan oleh para pelaku bisnis terlebih di era pandemi ini, banyak perusahaan yang beralih fokus kepada media online. Baik itu dalam melakukan sebuah kegiatan berupa hybrid event atau kegiatan berupa digital marketing.
Dosen Digital Public Relations (DPR) Telkom University Slamet Parsono mengatakan, digital marketing dan konten-konten yang terkandung di dalamnya, memang tidak pernah mengenal kata statis. Contohnya, ketika saat ini konten yang banyak menarik perhatian masyarakat adalah tipe A, esok hari mungkin tipe X yang akan menjadi juaranya.
Apalagi, untuk membuat konten yang viral itu sendiri memang tidak ada rumusnya. Brand perlu menerka-nerka dan mencoba-coba sendiri sampai menemukan mana yang paling tepat agar terhubung dengan audiens-nya.
Terlebih, menurutnya, tren yang berkembang juga tidaklah pernah sama, membuat Brand harus memutar kreativitas untuk mendapatkan bagaimana cara terbaik yang dapat menarik minat para konsumen potensial mereka.
“Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh Brand yaitu dengan berkolaborasi dengan Creative agency,” kata Slamet Prasono atau yang lebih akrab dipanggil Ono.
Kemudian, lanjut dia, creative agency dapat memberikan perspektif yang sangat dibutuhkan untuk memandu atau meningkatkan strategi bisnis Brand, serta ide-ide segar untuk membantu Brand mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan tim spesialis berbakat yang dapat menyusun dan menjalankan strategi pemasaran.
Mulai dari pengembang, desainer, copywriter hingga data analyst, mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menghasilkan konten dan tahu strategi apa yang paling tepat, konten yang sesuai, dan dapat memberikan hasil yang maksimal dari konten yang sudah dibuat.
“Memiliki jaringan yang luas dengan konten kreator, influencer, dan para ahli yang bisa mendukung keberhasilan digital marketing Brand. Apabila Brand membutuhkan influencer untuk marketing, website interaktif, hingga video iklan, mereka bisa menghubungkan Brand dengan orang yang tepat,” katanya.
Ono menjelaskan, kemampuan creative agency lainnya adalah memiliki ilmu yang valid tentang hal-hal yang berhasil dan tidak dalam dunia digital marketing. Serta memberikan Anda insight mengenai apa yang tren di masa depan supaya bisa mendapatkan peningkatan penjualan secara drastis.
“Dengan demikan keberadaan Cretive agency sangat penting untuk perkembangan komunikasi di era sekarang, pasalnya mereka juga sering mengeluarkan inovasi dalam bidang komunikasi khusunya,” kata dia.
Salah satu cretive agency asal Bandung yaitu Masagi Indonesia telah banyak di dipercaya masyarakat dan memiliki client dari seluruh kota di Indonesa. Ini tak pernah berhenti memberikan yang terbaik untuk memfasilitasi kebutuhan jasa creative agency kepada client khususya pelaku bisnis/perusahaan dan pemerintahan. Mulai dari pelayanan jasa dan hasil yang memuaskan berdasarkan kebutuhan client.
CEO Masagi Indonesia Budi Darmawan mengatakan, di masa Pandemi saat ini, Masagi Indonesia dituntut lebih kreatif dalam menjalankan beberapa project. Di antaranya project event yang dimana kegiatan tersebut melibatkan banyak masa. "Dengan kreativitas dan kegigihannya, Masagi Indonesia dapat survive dari kondisi pandemi ini dengan melakukan berbagai hybrid event/online event yang sudah dijalankan selama pandemi ini berlangsung," ujarnya.
Menurutnya, kendati dalam kondisi pandemi sekalipun, Masagi Indonesia tetap aktif dalam mengerjakan beberapa pekerjaan digital marketing. Misalnyam video production dan motion graphis beberapa Brand ternama di Indonesia dalam jangka waktu panjang/kontrak yang berkelanjutan.
“Situasi pandemi tidak membuat saya dan tim berhenti bergerak maju untuk tetap mengeluarkan kreativitas tanpa batas,” kata Budi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
