Jumat 01 Apr 2022 18:21 WIB

Sudah Terinfeksi Omicron, Bisakah Kena Sub Varian Omicron Juga?

Subvarian BA.2 muncul dan diduga lebih menular lagi dibanding varian Omicron pertama.

Ilustrasi Covid-19 varian Omicron
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sub varian Omicron BA.2 menyebar dengan cepat beberapa bulan belakangan. Para ahli mencemaskan proteksi dari vaksinasi maupun penyintas akan melemah seiring waktu. Apakah kita bisa terinfeksi ulang Omicron?

Mereka yang terinfeksi virus corona varían Omicron beberapa bulan lalu dan sembuh, akan merasakan eforia imunitas dari antibodi yang dipicu infeksi COVID-19 tersebut. Bahkan penyintas yang sudah mendapat vaksinasi booster akan merasa lebih terlindungi.

Baca Juga

Namun, para ahli virologi juga mengamati tingkat perlindungan antibodi secara berangsur menurun seiring perjalanan waktu. Pada beberapa kasus bahkan dalam jangka waktu relatif singkat.

Yang lebih mencemaskan para ahli saat ini terkait menurunya imunitas, adalah penyebaran cepat sub varian baru Omicron yang disebut BA.2. Virus sub varian ini diduga lebih cepat menular dibanding varian Omicron sebelumnya yang disebut BA.1

Ketika varian Omicron BA.1 menyebar cepat di seluruh dunia pada akhir tahun 2021 lalu, para ahli mengamati dengan khawatir lonjakan drastis kasus infeksi COVID-19 global. Omicron memang memicu gejala yang lebih ringan, tetapi jauh lebih gampang menular.

Orang yang sudah mendapat booster alias divaksinasi tiga kali atau para penyintas COVID-19 varian lain, dilaporkan tidak terhindar dari infeksi Omicron. Kini subvarian BA.2 muncul dan diduga lebih menular lagi dibanding varian Omicron pertama yang disebut BA.1.

Bisa terinfeksi ulang Omicron?

Data awal dari Inggris menunjukkan, beberapa pasien terinfeksi dua kali, yakni oleh Omicron varian asli BA.1 dan subvarian BA.2. Para dokter di Vanderbilt University Medical Center di AS kepada DW mengatakan, mengamati ada beberapa kasus pasien yang terinfeksi ulang Omicron.

Namun, Shira Doron, seorang dokter yang aktif menangani pasien dan asisten professor dari Tufts University School of Medicine di AS membantah data itu. "Saya sama sekali belum pernah melihat kasus infeksi ulang Omicron”, katanya.

Doron menyebutkan, kasus yang dilaporkan sebagai infeksi ulang, faktanya mungkin saja kasus "positif yang keliru”.

"Jika saya mendapat laporan seseorang terinfeksi ulang, saya selalu mengundang mereka untuk melakukan tes ulang. Dan kebanyakan hasil tes ulang negatif,” papar dokter Doron.

 

 

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement