Jumat 01 Apr 2022 21:05 WIB

Presiden Turki Bertekad Pertemukan Presiden Ukraina dan Rusia

Erdogan mengatakan Ankara terbuka untuk menjadi negara penjamin keamanan Ukraina

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Kamis (31/3/2022) mengatakan dia bertekad untuk bertemu dengan para pemimpin Ukraina dan Rusia serta menyatukan mereka untuk mengakhiri pertumpahan darah.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Kamis (31/3/2022) mengatakan dia bertekad untuk bertemu dengan para pemimpin Ukraina dan Rusia serta menyatukan mereka untuk mengakhiri pertumpahan darah.

REPUBLIKA.CO.ID., ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Kamis (31/3/2022) mengatakan dia bertekad untuk bertemu dengan para pemimpin Ukraina dan Rusia serta menyatukan mereka untuk mengakhiri pertumpahan darah.

Pernyataan pemimpin Turki itu disampaikan sebelum penerbangannya kembali ke Turki dari Uzbekistan, di mana dia melakukan kunjungan resmi selama dua hari untuk meningkatkan hubungan bilateral.

Erdogan berbicara tentang perang Rusia-Ukraina, posisi Turki, dan upaya mediasi untuk perdamaian yang abadi, serta kerja sama energi dengan Israel.

"Saya yakin pertemuan yang diadakan oleh delegasi Rusia dan Ukraina di Istanbul membantu proses perdamaian mendapatkan momentum yang berarti. Keputusan Rusia secara signifikan untuk mengurangi operasi militer di Kyiv dan Chernihiv benar-benar merupakan langkah penting," kata Erdogan.

Menekankan bahwa dia bertekad untuk berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dia mengatakan dia akan memberi tahu para sejawatnya bahwa tujuan akhir Turki sekarang adalah untuk menyatukan mereka.

“Kami siap menjadi tuan rumah pertemuan di tingkat presiden. Namun, sangat penting untuk memastikan gencatan senjata sementara,” kata Erdogan, menambahkan bahwa diplomasi aktif dan pendekatan seimbang Ankara memungkinkannya menjadi tuan rumah negosiasi di Turki.

Erdogan juga menekankan kemungkinan peran Turki sebagai salah satu negara penjamin keamanan bagi Ukraina, dengan mengatakan bahwa Ankara terbuka untuk menjadi negara penjamin, sementara rinciannya harus diklarifikasi.

Turki terus menentang sanksi terhadap Rusia, namun juga menekankan berdiri melawan gerakan militer Rusia serta melanjutkan upaya mediasi, tambah Erdogan.

"Dialog ini penting, perlu, tidak hanya dalam konteks Ukraina tetapi juga di banyak geografi lain yang terkait erat dengan kita, seperti Suriah, Libya, Kaukasus Selatan," kata Erdogan.

Dia juga berbicara tentang kolaborasi Turki-Israel di bidang energi, dan menyuarakan harapan untuk ekspor energi Israel melalui Turki, dan mengatakan dia akan mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett untuk mengambil langkah segera.

 

 

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/presiden-turki-bertekad-pertemukan-presiden-ukraina-dan-rusia/2551999
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement