Senin 28 Mar 2022 13:04 WIB

50 Personel Tim SAR Cari Kakak Beradik Hilang Terseret Ombak Pantai Glagah

Kakak beradik yang merupakan wisatawan terseret ombak Pantai Glagah, Ahad (27/3).

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Nur Aini
Wisatawan mengamati ombak tinggi di kawasan wisata Pantai Glagah, Temon, Kulonprogo, ilustrasi. Pencarian kakak beradik yang terseret ombak di Pantai Glagah, Kabupaten Kulon Progo dilanjutkan pada Senin (28/3/2022) ini. Setidaknya, dikerahkan 50 personel dari tim SAR gabungan untuk melakukan pencarian.
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Wisatawan mengamati ombak tinggi di kawasan wisata Pantai Glagah, Temon, Kulonprogo, ilustrasi. Pencarian kakak beradik yang terseret ombak di Pantai Glagah, Kabupaten Kulon Progo dilanjutkan pada Senin (28/3/2022) ini. Setidaknya, dikerahkan 50 personel dari tim SAR gabungan untuk melakukan pencarian.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pencarian kakak beradik yang terseret ombak di Pantai Glagah, Kabupaten Kulon Progo dilanjutkan pada Senin (28/3/2022) ini. Setidaknya, dikerahkan 50 personel dari tim SAR gabungan untuk melakukan pencarian.

Kakak beradik tersebut merupakan wisatawan yang terseret ombak di Barat Pemecah Ombak Pantai Glagah, Ahad (27/3) kemarin. Koordinator Operasi SAR 2 Basarnas Yogyakarta, Arif Rahman mengatakan, pencarian di hari kedua ini dibagi menjadi tiga tim search and rescue unit (SRU) darat dan dua SRU laut, serta satu RSU drone.

Baca Juga

SRU 1 darat, kata Arif, melakukan penyisiran dari lokasi kejadian ke arah barat yakni ke arah Pantai Congot. Sedangkan, untuk SRU 2 darat melakukan pemantauan di sekitar muara sampai ke TPI (tempat pelelangan ikan).

"SRU 3 (darat) melakukan penyisiran dari muara Sungai Serang di Pantai Glagah ke arah timur sampai ke Pelabuhan Tanjung Adikarto," kata Arif, Senin (28/3).

Selanjutnya, untuk SRU 1 laut melakukan penyisiran menggunakan perahu jukung SAR Linmas Glagah. Penyisiran di area laut ini dilakukan dari Pantai Trisik ke arah barat. Sedangkan, untuk SRU 2 laut melakukan penyisiran menggunakan perahu jukung dari Pantai Glagah ke arah Timur.

Arif menjelaskan, SRU Laut yang melakukan pencarian menggunakan perahu jukung masing-masing ada lima personel gabungan dari Basarnas Yogyakarta dan SAR Linmas wilayah 5 Glagah.

"Untuk SRU drone melaksanakan pemantauan dari udara di sekitar lokasi kejadian," ujar Arif.

Arif menuturkan, cuaca di hari kedua pencarian kedua korban cukup cerah. Bahkan, ombak juga tidak tinggi dan tidak menghambat proses pencarian kakak beradik tersebut.

"Ombak juga cukup bersahabat, tidak setinggi kemarin ketika kejadian," ujarnya.

Sebelumnya, Humas Kantor Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto mengatakan, kakak beradik tersebut atas nama Ivander Tristan Zahwan (9 tahun) dan Oktafiansah Rahmadan Zahwan (18 tahun). Pipit menjelaskan kronologi kejadian saat keduanya terseret ombak.  

Awalnya, korban pertama yakni sang adik tengah duduk di pinggir pantai dan tiba-tiba ombak besar datang. Hal itu mengakibatkan korban terseret hingga ke bibir pantai.

"Korban dua (sang kakak) yang berada di dekatnya menolong korban pertama (sang adik)," kata Pipit, Ahad (27/3).

Sang adik pun sudah dalam genggaman sang kakak. Nahas, keduanya terseret arus ke selatan terkena ombak besar dan masuk ke palung laut.

"Kedua korban terpisah dan hilang," ujar Pipit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement