Selasa 22 Mar 2022 17:03 WIB

Kena Nyinyir Netizen, Pawang Hujan Rara Istiati Angkat Bicara

Kena Nyinyir Netizen, Pawang Hujan Rara Istiati Angkat Bicara

Rep: viva.co.id/ Red: viva.co.id
Sosok pengusir hujan, Rara Istiati Wulandari
Sosok pengusir hujan, Rara Istiati Wulandari

VIVA – Pagelaran Moto GP sesi 2 yang berlangsung di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu 20 Maret 2022 kembali menjadi sorotan dunia. Gelaran hari kedua Moto GP Indonesia menarik perhatian dunia setelah sosok Rara Istiati Wulandari yang turun ke tengah sirkuit.

Hari ini diketahui cuaca di Mandalika, hujan lebat. Acara tersebut pun sempat terhenti. Di tengah itu, sosok Rara Istiati Wulandari yang merupakan pawang hujan terlihat masuk ke sirkuit dan berusaha mengentikan hujan.

Dari video yang tersebar di media sosial terlihat Rara Istiati Wulandari jaket hitam bermotif tenun merah. Rara Istiati yang menggunakan helm putih juga terlihat membawa kendi kecil berwarna emas di tangannya.

Dirinya terlihat merentangkan tangan kirinya kemudian memukul kendi berwarna emas tersebut di bawah guyuran rintik hujan. Rara Istiati Wulandari juga melakukan gerakan berputar badan.

Namun sayangnya tidak sedikit dari netizen yang mengomentari aksi dari Rara pawang hujan di Sirkut Mandalika. Tidak sedikit netizen yang mencap aksi Rara tersebut membuat malu karena disorot oleh pembalap internasional.

Tidak hanya itu saja, Rara juga ‘dinyinyirin’ lantaran hujan masih berlangsung meski dirinya telah melakukan ritual pengusir hujan.

Mendapat kritikan tersebut, Rara sang pawang hujan di Sirkuit Mandalika, NTB angkat bicara. Dia menjelaskan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan nyinyiran dari netizen. 

“Aku dihina enggak apa-apa dibilang pawang hujan kok hujan,” ungkap Rara seperti dikutip dari akun gosip. 

Diungkap Rara lintasan yang dipakai untuk MotoGP Mandalika itu berdasarkan aturan yang dibuat memang seharusnya basah. Lebih lanjut, Rara menjelaskan lintasan tersebut sempat mengelupas dan baru saja diaspal.

“Karena aturannya aspal pernah mengelupas dan PP baru diaspal. Nah itu aturannya sebenernya enggak boleh langsung untuk race. Kan aspal itu harus posisi basah saat balapan jadi harus gerimis. Nah memang ada sempet apa ya, kebesaran hujannya,” ujar dia.

Rara sang pawang hujan di pagelaran MotoGP Mandalika kemarin mengucapkan terima kasih dan perpisahan dengan sirkuit tersebut.

“Terima kasih atas kasih sayangnya sama sirkuit, sampai jumpa lagi,” ujar dia.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan viva.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab viva.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement