Senin 21 Mar 2022 23:59 WIB

Universitas Sriwijaya Siap Bertransformasi dari BLU Jadi PTN-BH

Universitas Sriwijaya menyebut keuntungan status PTN-BH adalah kampus lebih otonom

Kampus Universitas Sriwijaya (Unsri) di Kota Palembang, Sumatra Selatan. Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Sumatera Selatan, siap bertransformasi dari Badan Layanan Umum (BLU) menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH).
Foto: Dok Unsri
Kampus Universitas Sriwijaya (Unsri) di Kota Palembang, Sumatra Selatan. Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Sumatera Selatan, siap bertransformasi dari Badan Layanan Umum (BLU) menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH).

REPUBLIKA.CO.ID,  PALEMBANG - Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Sumatera Selatan, siap bertransformasi dari Badan Layanan Umum (BLU) menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH).

Rektor Unsri Prof Anis Saggaff pada sosialisasi strategi penyiapan kelembagaan Unsri menuju PTN-BH di Palembang, Senin, menjelaskan sejak 2009 hingga kini Unsri telah berstatus BLU namun dalam beberapa tahun terakhir berupaya menuju PTN-BH.

"Kami terus melakukan berbagai persiapan agar bisa diproses perubahan status pada 2022 ini bersama beberapa PTN lainnya di Pulau Sumatera yang berproses menuju PTN-BH seperti Universitas Sumatera Utara, Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang dan Universitas Lampung," ujarnya.

Menurut dia, PTN-BH merupakan konsep penyelenggaraan perguruan tinggi dengan otonomi yang lebih luas. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2013 yang berisi PTN-BH adalah Perguruan Tinggi Negeri yang didirikan oleh pemerintah yang berstatus sebagai subjek hukum yang otonom.

Keuntungan perubahan status PTN BLU menjadi PTN-BH, katanya, dengan otonom penuh suatu perguruan tinggi negeri bisa secara mandiri mengelola rumah tangga sendiri sesuai dengan tujuan kampus.

Dengan otonom penuh diharapkan Unsri yang memiliki kampus di Bukit Besar Palembang dan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir itu bisa lebih cepat berkembang dan berinovasi. Sebagai contoh, jika Unsri menjadi PTN-BH bisa menentukan sendiri pembukaan program studi baru atau menutup yang sudah kurang diminati masyarakat.

"Selama ini kami tidak bisa serta merta membuka prodi sesuai dengan perkembangan pendidikan dan kemajuan zaman, karena harus diusulkan ke pusat yang membutuhkan waktu cukup lama di atas satu tahun," kata Rektor Unsri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement