Senin 21 Mar 2022 23:49 WIB

President University Luncurkan Studi Agribisnis

President University buka dua konsentrasi urban farming yaitu digital dan Ecotourism

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- President University meluncurkan program studi agribisnis. Adapun program studi ini bernaung di bawah fakultas bisnis. Hadirnya prodi baru ini, Fakultas Bisnis akan mengelola lima prodi S1, yaitu Akuntansi, Administrasi Bisnis, Manajemen, Ilmu Aktuaria, dan Agribisnis, serta satu prodi S2, yaitu Master of Management in Technology.

Dekan Fakultas Bisnis Maria Jacinta Arquisola, dalam focus group discussion(FGD), mengatakan Prodi Agribisnis di PresUniv mengusung konsep integrated urban farming dengan dua konsentrasi, yaitu Digital Agribusiness dan Agribusiness Ecotourism.

"Konsentrasi itu kami pilih dengan mempertimbangkan letak kampus PresUniv yang berada di jantung kawasan industri terbesar di Asia Tenggara, yakni kawasan industri Jababeka. Di kawasan ini ada lebih dari 1.750 perusahaan nasional maupun multinasional dari berbagai negara di seluruh dunia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (21/3/2022).

Selain itu, papar Jacinta, Prodi Agribisnis juga akan menjalin kerja sama dengan Grup Jababeka. “Kami akan berkolaborasi untuk memanfaatkan berbagai fasilitas yang sudah dikembangkan Jababeka, seperti yang berlokasi di Kabupaten Morotai, Provinsi Maluku Utara, dan Tanjung Lesung di Provinsi Banten. Kebetulan lokasi itu sudah dinobatkan oleh pemerintah sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK),” katanya.

Menurut dosen Prodi Agribisnis, PresUniv, Yunita Ismail Masjud, lokasi kampus yang berada di tengah-tengah kawasan industri membuat Prodi Agribisnis memiliki posisi yang unik, karena bisa dikembangkan ke arah ekowisata atau wisata agribisnis yang ramah lingkungan.

“Dengan lokasi kampus yang berada di kawasan industri seluas 5.600 hektar, akan ada banyak lahan yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung proses pembelajaran bagi seluruh mahasiswa Prodi Agribisnis,” kata Yunita.

Para pelaku usaha yang ikut serta dalam acara FGD menyambut gembira kehadiran Prodi Agribisnis. “Saya tidak menyangka ada perguruan tinggi yang masih mau membuka Prodi Agribisnis di tengah menurunnya minat anak-anak muda untuk terjun di sektor pertanian. Ini tentu angin segar bagi kami sebagai pelaku usaha,” tambah Head of Partnership & Social Impact TaniHub Deeng Santoyo.

Menurut Wakil Presiden Commercial, TaniHub Group, Daud Novel Leonardo, sektor pertanian di Indonesia memang membutuhkan perhatian khusus. Ia memaparkan data yang dimiliki oleh TaniHub.

“Saat ini 61 persen petani di Indonesia sudah berusia lebih dari 45 tahun dan sebagian besar mereka hanya menerima pendidikan dasar. Kemudian, 74 persen petani masih menggunakan sistem pertanian yang tradisional, dan 97 persen  dari mereka bahkan tidak memiliki catatan keuangan. Ini tentu membuat para petani kesulitan dalam mengakses pembiayaan dari perbankan," ucapnya.

Sementara Deeng Sanyoto mengungkapkan, “Kami juga melihat ada anak-anak muda yang terjun ke dunia pertanian. Namun, cara mereka dalam melakukan budi daya dan mengelola bisnisnya masih sama dengan cara-cara yang dilakukan oleh orang tuanya. Jadi, bukan dengan cara-cara baru, termasuk dengan menerapkan teknologi.”

Dengan potret yang semacam itu, tak heran jika sektor pertanian menjadi kurang menarik bagi anak-anak muda. Kondisi semacam ini tentu akan mendatangkan masalah bagi Indonesia.

“Jika tidak ada anak muda yang tertarik untuk terjun di sektor pertanian, mungkin pada tahun 2050 kita sudah tidak punya petani lagi,” ucap Daud Novel.

Maka, saran dia, semua pihak perlu ikut berperan untuk mempromosikan sektor pertanian agar semakin banyak anak muda yang terjun ke dalam bisnis ini.

Daud Novel mengaku, semula dia memang tidak tertarik dengan sektor pertanian, khususnya agribisnis. Katanya, sektor ini yang tidak keren, kerjanya harus berpanas-panasan dengan terjun ke sawah atau ke kebun, sehingga kurang cocok bagi anak-anak muda, terutama dari kalangan generasi Z.

Namun, setelah menyadari Indonesia akan menghadapi masalah serius jika tidak ada yang peduli terhadap hal ini, Daud Novel pun memutuskan untuk terjun ke sektor pertanian dengan bergabung ke TaniHub. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement