Kamis 17 Mar 2022 11:58 WIB

Stasiun Kereta Berlin Berubah Menjadi Tempat Pengungsi Ukraina

Lebih dari tiga juta pengungsi telah meninggalkan Ukraina sejak Rusia menyerang.

Rep: Dwina agustin/ Red: Friska Yolandha
Pengungsi yang melarikan diri dari perang dari negara tetangga Ukraina beralih platform di stasiun kereta api Suceava, di Suceava, Rumania, Sabtu, 12 Maret 2022.
Foto: AP/Andreea Alexandru
Pengungsi yang melarikan diri dari perang dari negara tetangga Ukraina beralih platform di stasiun kereta api Suceava, di Suceava, Rumania, Sabtu, 12 Maret 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Setiap jam, kereta lain yang penuh sesak dari Polandia tiba di stasiun kereta utama Berlin. Kereta tersebut dipenuhi ratusan pengungsi Ukraina, kebanyakan ibu dan anak-anaknya yang mencari tempat aman jauh dari perang brutal di negara asal mereka.

Saat mereka keluar dari kereta, pengeras suara meraung dalam bahasa Ukraina dan Inggris. "Pengungsi dari Ukraina yang terhormat, selamat datang di Jerman, silakan ikuti instruksi para sukarelawan dengan rompi kuning dan oranye," ujar pengumuman itu.

Baca Juga

Tersebar di seluruh peron, sekelompok kecil sukarelawan dengan rompi berwarna cerah muncul. Rompi kuning untuk sukarelawan yang berbicara bahasa Jerman, Inggris, dan bahasa lain, sedangkan oranye untuk penutur bahasa Ukraina dan Rusia.

Kelompok relawan ini siap mengarahkan massa yang kelelahan melalui labirin Berlin yang licin dan berkilau ke ruang bawah tanah gedung. Operasi berjalan begitu lancar sehingga arus pengungsi yang tampaknya tak ada habisnya ini sebagian besar tidak diketahui oleh puluhan ribu komuter reguler kota yang berjalan melalui di atas ruang bawah tanah stasiun.

"Ketika ribuan pengungsi pertama tiba di sini, dengan cepat menjadi jelas bahwa di peron, tempat kereta datang dari Polandia, tidak ada cukup ruang. Itu sebabnya manajemen stasiun kami dengan cepat memutuskan untuk membebaskan kawasan lindung di ruang bawah tanah," kata juru bicara Deutsche Bahn Anja Broeker.

Lebih dari tiga juta pengungsi telah meninggalkan Ukraina sejak Rusia menyerang negara itu tiga minggu lalu. Sebagian besar telah melarikan diri ke negara-negara tetangga seperti Polandia, Moldova, dan Rumania. Namun seiring perang berlanjut dan warga sipil semakin menjadi sasaran militer Rusia, banyak yang membuat jalan mereka lebih jauh ke barat.

Sekitar 160 ribu pengungsi Ukraina telah terdaftar secara resmi di Jerman, tetapi jumlah sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi. Warga Ukraina dapat memasuki Jerman tanpa visa dan tidak ada pengawasan menyeluruh di sepanjang perbatasan Polandia-Jerman.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement