Selasa 15 Mar 2022 01:40 WIB

Ubhara Jaya Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa untuk PKM Kemendikbud

Ubhara Jaya meloloskan lima proposal PKM pada 2021.

Rep: Muhyiddin/ Red: Satria K Yudha
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) menggelar acara peningkatan kompetensi mahasiswa dan dosen untuk mematangkan keikutsertaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kemendikbud 2022.
Foto: Dok Ubhara Jaya
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) menggelar acara peningkatan kompetensi mahasiswa dan dosen untuk mematangkan keikutsertaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kemendikbud 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) menggelar acara peningkatan kompetensi mahasiswa dan dosen untuk mematangkan keikutsertaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kemendikbud 2022. Kegiatan ini bertujuan mempersiapkan para mahasiswa dan dosen sebagai pembimbing untuk mengajukan proposal kegiatan PKM pendanaan tahun 2022.

Rektor Ubhara Jaya Bambang Karsono dalam sambutannya mengatakan, mahasiswa merupakan sumber daya manusia yang memiliki potensi luar biasa bagi perguruan tinggi. Kreativitas dan aktivitas mahasiswa, kata dia, akan meningkatkan akreditasi perguruan tinggi.

“Kontribusi mahasiswa kepada bidang penelitian dan pengabdian memberikan poin tersendiri yang nantinya akan menentukan akreditasi program studi hingga institusi,” kata Bambang dalam acara yang digelar secara daring, Senin (14/3).

Dengan berjalannya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), menurut Bambang, peran dan fungsi mahasiswa pada sebuah perguruan tinggi semakin sentral. Apalagi, Direktorat Jenderal Pembelajaran Dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi saat ini rutin menggelar kompetisi kreativitas mahasiswa melalui PKM.

“PKM merupakan wadah aktualisasi dan realisasi bagi mahasiswa untuk menuangkan ide kreatifnya dan membentuk mahasiswa menjadi insan yang paham serta taat aturan,” ucap Bambang.

Dia menjelaskan, walaupun program kreativitas mahasiswa menjadikan mahasiswa sebagai pemain utamanya, namun kolaborasi antara mahasiswa dan dosen pembimbing memiliki peran penting dalam proses penyusunan proposal tersebut. Menurut dia, dosen pembimbing berperan untuk memotivasi dan mengarahkan ide kreatif mahasiswa hingga bisa dituangkan dalam bentuk proposal yang baik. 

Sedangkan dosen pembimbing berfungsi sebagai narasumber untuk menjawab pertanyaan mahasiswa terkait bidang ilmu. “Dapat disimpulkan bahwa proposal PKM yang baik adalah hasil kerja sama antara mahasiswa dengan para dosen pembimbingnya,” kata Bambang.

Kepala Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Publikasi (LPPMP) Ubhara Jaya Didik Sulistyanto berharap, kegiatan tersebut bisa meningkatkan sinergi antara para dosen pembimbing dalam dua hal, yaitu kolaborasi untuk bisa memenuhi ketentuan dan syarat administrasi mengikuti buku panduan penyusunan proposal PKM. 

“Supaya terjalin kolaborasi antara dosen pembimbing dan mahasiswa untuk menghasilkan ide kreatif agar proposal PKM dari Ubhara Jaya tahun 2022 bisa lolos lebih banyak dalam seleksi,”ujar Didik

Dia optimistis Ubhara Jaya bisa kompak dalam melaksanakan strategi pemenangan PKM 2022. Apalagi, pada 2020 Ubhara Jaya telah berhasil meloloskan satu proposal dan pada 2021 berhasil meloloskan lima proposal. “Hal ini merupakan pencapaian yang baik untuk meniti jenjang Ubhara Jaya menjadi kampus yang unggul. Pada tahun ini, diharapkan Ubhara Jaya dapat meloloskan lebih banyak proposal PKM, sehingga jika dilihat dari progres tahun ke tahun semakin meningkat,” kata Didik.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement