Ahad 13 Mar 2022 22:33 WIB

Menantang Arsitektur dan Disainer Interior Lewat Karya Kemanusiaan dan Pelestarian Alam

Sebanyak 303 Submission dari 23 Universitas di Indonesia mengikuti kompetisi ini

Sesuai dengan tema lomba tahun ini
Foto: istimewa
Sesuai dengan tema lomba tahun ini "Forward: Amplifying Empathy Through Design", para desainer bangunan ditantang mampu memberikan ruang yang memiliki kemampuan untuk melayani berbagai fasad dan kebutuhan pengguna secara emosional, sosial dan ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menciptakan karya arsitektur maupun disain interior yang mengutamakan harmonisasi alam dengan kemanusiaan, menjadi pilihan yang banyak diusung kalangan arsitektur dalam karya modern mereka.

Kesungguhan kepedulian pada alam dengan tetap memperhatikan faktor estetika menjadi pilihan. Hal itu tampak pada pemilihan bahan bangunan, tata ruang, pencahayaan hingga pengolahan limbah yang dirancang dengan memperhatikan lingkungan sekitar. 

Baca Juga

Karena itu mendorong terciptanya karya yang ramah lingkungan telah diterapkan kalangan industri properti. Hal itu tampak dari pemilihan tema lomba karya arsitektur maupun disain interior masa kini yang berwawasan lingkungan hidup. "Tahun ini, Nippon Paint menantang mahasiswa Arsitek dan Desain Interior untuk menanamkan empati (bagi manusia dan lingkungan) ke dalam desain untuk mencapai keseimbangan antara kemanusiaan dan pelestarian alam yang tentunya dapat menjadi solusi inovatif masa kini dan mendatang," ujar Jon Tan, CEO (Decorative Paints) Nippon Paint Indonesia, dalam keterangan tertulisnya, Ahad (13/3/2022). 

Pihaknya melalui ajang Asia Young Designer Awards (AYDA) memilih arsitek dan disainer interior terbaik guna dinobatkan sebagai Gold Winner AYDA 2021/22. Sebanyak 303 Submission dari 23 Universitas di Indonesia mengikuti kompetisi tahunan ini. 

Sesuai dengan tema lomba tahun ini "Forward: Amplifying Empathy Through Design", para desainer bangunan ditantang mampu memberikan ruang yang memiliki kemampuan untuk melayani berbagai fasad dan kebutuhan pengguna secara emosional, sosial dan ekonomi.

Juri AYDA kategori Arsitektur, Joe Willendra mengungkapkan, tujuan para juri adalah membangun dan membimbing calon arsitektur dan desain interior menjadi seorang desainer yang berempati dan memiliki rasa tanggung jawab sosial terhadap sesama. "Tahun ini, kami menyaksikan perkembangan para finalis AYDA, baik Arsitektur dan Desain Interior sangat siap menuju tahap internasional," katanya.

Lomba kali ini dimenangkan  Angelica Ayu Laras Kinanti, mahasiswi Institut Teknologi Bandung untuk kategori Desain Interior dengan karya Traditional Medicine Centre (RAMU) dan Daniel Jansen Harianto, mahasiswa UNIKA Soegijapranata untuk kategori Arsitektur dengan karya Smoked County Relish berhasil menyabet gelar Gold Winner AYDA 2021/22.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement