Rabu 09 Mar 2022 23:15 WIB

Puluhan Rumah di Sukabumi Rusak Disapu Angin Puting Beliung

Angin puting beliung juga menyebabkan beberapa pohon berukuran besar tumbang.

Ilustrasi angin ribut. Puluhan Rumah di Sukabumi Rusak Disapu Angin Puting Beliung
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi angin ribut. Puluhan Rumah di Sukabumi Rusak Disapu Angin Puting Beliung

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Puluhan rumah Kampung Sinagarkolot, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat rusak akibat disapu angin puting beliung, Rabu (9/3/2022). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih mendata jumlah warga yang terdampak.

"Data sementara yang kami terima dari Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Nagrak, bencana angin puting beliung yang melanda RT 01 dan 02, RW 08, Desa Nagrakutara, Kecamatan Nagrak ada 50 unit rumah yang rusak," kata Manager Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Nanang Sudrajat, Rabu.

Baca Juga

Informasi yang dihimpun dari petugas BPBD Kabupaten Sukabumi untuk jumlah rumah yang rusak ringan sebanyak 10 unit, rusak sedang dan berat masing-masing 20 unit sehingga total rumah warga yang rusak ada 50 unit. Menurut Nanang, data kerusakan sifatnya masih sementara dan kemungkinan ada perkembangan lebih lanjut.

Hingga saat ini ia masih melakukan pendataan khususnya jumlah warga yang terdampak dan mengungsi. Hingga Rabu malam, petugas gabungan baik dari unsur BPBD, TNI, Polri, relawan dan potensi SAR serta masyarakat masih bergotong royong membersihkan puing bangunan serta memperbaiki rumah yang rusak.

"Selain merusak sejumlah bangunan, bencana yang ditimbulkan dari angin puting beliung ini juga menyebabkan beberapa pohon berukuran besar tumbang dan ada juga yang menimpa rumah warga," katanya.

Namun, hingga kini BPBD setempat belum menerima laporan jatuhnya korban jiwa akibat bencana tersebut. BPBD setempat menyatakan, tidak menutup kemungkinan akan mendirikan tenda pengungsian karena banyak rumah yang belum siap kembali dihuni.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement