Selasa 08 Mar 2022 09:03 WIB

93 Mahasiswa Psikologi UMM Ikut Program Transfer Kredit di Taiwan

Program ini bertujuan menambah pengalaman internasional bagi mahasiswa.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Sebanyak 93 mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengikuti program transfer kredit di Asia University, Taiwan. Program tersebut merupakan hasil kerja sama Fakultas Psikologi UMM dengan Asia University dan dilaksanakan secara daring selama satu semester sejak akhir Februari lalu.
Foto: dok. Humas UMM
Sebanyak 93 mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengikuti program transfer kredit di Asia University, Taiwan. Program tersebut merupakan hasil kerja sama Fakultas Psikologi UMM dengan Asia University dan dilaksanakan secara daring selama satu semester sejak akhir Februari lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak 93 mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengikuti program transfer kredit di Asia University, Taiwan. Program tersebut merupakan hasil kerja sama Fakultas Psikologi UMM dengan Asia University dan dilaksanakan secara daring selama satu semester sejak akhir Februari lalu.

Dekan Psikologi UMM, Muhammad Salis Yuniardi menjelaskan, program ini bertujuan untuk menambah pengalaman internasional bagi mahasiwa. Kemudian juga menjadi bentuk internasionalisasi program serta meningkatkan peringkat baik secara kognisi maupun kompetisi.

“Kesempatan seperti ini perlu dimaksimalkan oleh para peserta karena akan memberikan banyak pengalaman dan input baru bagi pengalaman dan proses pembelajarannya,” katanya.

Menurut Salis, mahasiwa yang mengikuti program ini mendapatkan kesempatan untuk berkuliah dalam dua kelas di Asia University, Taiwan. Dua kelas yang dimaksud akan mengajarkan Mental Health Community Class yang membahas mengenai penanganan suatu komunitas.

 

Kemudian Financial Behavior Class yang mengkaji bagaimana cara perilaku ekonomi manusia. Ada beberapa perbedaan metode pembelajaran yang akan dirasakan oleh peserta. Salah satunya, keharusan mahasiswa untuk menuangkan ilmu dan pengalaman dari materi ke dalam dirinya.

Meski harus beradaptasi, metode yang diberlakukan dirasa cukup mudah dipahami bagi sebagian besar mahasiswa. Salis mengungkapkan, program ini sebenarnya sudah berjalan sejak 2019 lalu. Bahkan pada tahun ini, program ini dilaksanakan secara luring dan mengirim langsung para mahasiswa ke Taiwan.

Namun sempat berhenti akibat Covid-19 dan kembali berjalan pada pertengahan 2020 secara daring. Menurut laporan, salah satu kendala yang dihadapi oleh peserta adalah sulitnya memahami bahasa Inggris yang beraksen Taiwan dari para dosen dan mahasiswa Asia University.

Seiring berjalannya waktu, kendala itu bisa dihadapi oleh para peserta. Dosen asli Madiun ini berharap animo mahasiswa akan program internasional semakin meningkat berkat adanya terobosan ini.

Di samping itu, juga mampu menarik mahasiswa asing untuk datang ke UMM. Sehingga mendorong daya tarik kelas internasional Psikologi UMM bagi warga asing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement