Rabu 02 Mar 2022 12:18 WIB

3 Faktor Mengapa Isra Miraj adalah Peristiwa Agung dan Istimewa 

Isra Miraj merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah SWT

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Isra Miraj. Isra Miraj merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah SWT
Foto: MGIT03
Ilustrasi Isra Miraj. Isra Miraj merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah SWT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Perjalanan Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam. 

Sebagai bentuk penghormatan tertinggi umat Islam harus selalu memperingati Miraj setiap malam hari. 

Baca Juga

"Mari sering-seringlah kita Miraj di malam hari," ajak Pimpinan Majelis Talim dan Zikir Baitul Muhibin, Habib Abdurrahman Asad Al Habsyi, saat menyampaikan tausiahnya, dikutip Republika.co.id, Rabu (2/3/2022). 

Habib Abdurrahman Asad Al Habsyi mengatakan, perjalanan penting Nabi Muhammad SAW ini diabadikan Allah SWT di dalam surat Al Isra ayat 1 yang artiny: 

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

"Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Mahmendengar, Mahamelihat." 

Menurutnya, Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa bersejarah di kalangan umat Islam. 

Setiap 27 Rajab umat Islam di dunia mengenang peristiwa  yang mahadahsyat tersebut.  

"Di mana Sang Khaliq memperjalankan hamba pilihan-Nya (Muhammad SAW) dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha hingga ke Sidratal Muntaha," katanya. 

Habib Abdurrahman Asad Al Habsyi, memastikan dalam memperingati Isra Miraj, banyak hikmah yang dapat umat Islam petik. Untuk itu sudah sepatutnya umat Islam mengambil pelajaran dalam peristiwa penting ini. 

Menurutnya yang perlu diperhatikan dalam peristiwa ini adalah pertama marilah renungkan redaksi Ilahiyah mengenai perjalanan tersebut yang dimulai dengan kata "subhana" (Mahasuci Allah).  Karena, setiap ayat yang diawali dengan kata "subhana" mengandung pesan akan sesuatu yang tidak bisa dicerna akal, tapi harus dipahami dengan keyakinan. 

"Saking spesialnya kejadian ini, Allah SWT sendiri memuji diri-Nya dengan ucapan "subhana". Barangkali inilah salah satu bukti bahwa Allah adalah Maha dari segala maha. Maha tanpa batasan ruang, waktu, bahkan massa," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement