Ahad 27 Feb 2022 11:54 WIB

Kabar Terkini Krisis Ukraina, dari Sanksi Hingga Pengungsi

Barat umumkan sanksi baru hingga warga Ukraina yang mengungsi ke negara tetangga

 Seorang pria melihat puing-puing benda tak dikenal setelah ledakan di Kiev, Ukraina, 24 Februari 2022. Presiden Rusia mengizinkan operasi militer khusus di wilayah Donbass Ukraina. Pasukan Rusia memasuki Ukraina sementara Presiden negara itu Volodymyr Zelensky berbicara kepada bangsa itu untuk mengumumkan pemberlakuan darurat militer.
Foto: EPA-EFE/MIKHAIL PALINCHAK
Seorang pria melihat puing-puing benda tak dikenal setelah ledakan di Kiev, Ukraina, 24 Februari 2022. Presiden Rusia mengizinkan operasi militer khusus di wilayah Donbass Ukraina. Pasukan Rusia memasuki Ukraina sementara Presiden negara itu Volodymyr Zelensky berbicara kepada bangsa itu untuk mengumumkan pemberlakuan darurat militer.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berikut adalah rangkuman kabar terkini tentang invasi Rusia di Ukraina.

- AS dan sekutunya mengumumkan sanksi baru terhadap Moskow, termasuk mengeluarkan bank-bank besar Rusia dari sistem pembayaran global SWIFT.

Baca Juga

- Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan pasukan Ukraina memukul mundur tentara Rusia yang memasuki Kiev.

- Sedikitnya 198 warga Ukraina, termasuk tiga anak-anak, tewas dalam invasi Rusia, kata Menteri Kesehatan Ukraina.

- Ukraina membantah pihaknya menolak untuk menegosiasikan gencatan senjata dengan Rusia, hanya tidak siap mendapatkan ultimatum atau syarat-syarat yang sulit mereka terima.

- Pejabat perawatan jalan Ukraina mengatakan mereka mencopot semua rambu jalan untuk menghalangi pasukan Rusia: "Ayo, bantu mereka langsung ke neraka."

- Dengan membawa bendera biru kuning dan poster, para pengunjuk rasa di seluruh dunia menunjukkan dukungan kepada rakyat Ukraina dan mendesak pemerintah mereka untuk berbuat lebih banyak membantu Kiev, menghukum Rusia dan mencegah konflik meluas.

- Para pengungsi terus melintasi perbatasan barat Ukraina. Sekitar 100.000 di antaranya telah tiba di Polandia dalam dua hari.

- Situs web Kremlin lumpuh pada Sabtu, menyusul laporan-laporan tentang serangan DDoS (distributed denial of service) terhadap situs-situs web pemerintah Rusia dan media pelat merah.

- Prancis memutuskan untuk mengirim alat pertahanan militer ke Ukraina, kata seorang juru bicara angkatan darat Prancis.

- Raksasa energi Rusia, Gazprom, mengatakan sedang memasok gas lewat Ukraina atas permintaan konsumen di Eropa, meskipun konflik militer sedang berlangsung. Kata Mereka"Kami akan bertempur selama mungkin untuk membebaskan negara ini," kata Zelenskiy dalam pesan video."Kami akan meminta tanggung jawab Rusia dan bersama-sama memastikan perang ini jadi kegagalan strategis bagi Putin," kata para pemimpin Komisi Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Inggris, Kanada dan AS.

sumber : Antara / Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement