Ahad 27 Feb 2022 07:46 WIB

Kepala Otorita IKN Harus Bisa Rangkul Masyarakat Lokal

Kepala otorita IKN nanti harus bisa memimpin dan merangkul masyarakat sekitar.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Agustin Teras Narang.
Foto: Antara
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Agustin Teras Narang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Agustin Teras Narang, menyebutkan, keterlibatan masyarakat lokal dalam pembangunan ibu kota negara (IKN) baru diperlukan. Karena itu, dia menilai, kepala otorita IKN nanti harus bisa memimpin pembangunan serta merangkul masyarakat sekitar.

"Tentu yang paling berperan pimpinan di IKN. Yang memimpin IKN apakah mampu komunikasi dengan baik. Mampu untuk memproses percepatan, bukan bicara keahlian, tetapi kemampuan dalam rangka memimpin akomodir kebutuhan," ujar Teras Narang dalam siaran pers, Ahad (27/2/2022).

Baca Juga

Teras Narang mengaku tidak ingin masyarakat lokal hanya menjadi penonton dan menjadi minoritas baru di IKN Nusantara. Menurut dia, sejauh ini masyarakat sekitar hanya dilibatkan untuk menghadiri diskusi untuk mendengarkan pandangan pemerintah mengenai rencana pembangunan ibu kota baru.

"Saya tidak mengharapkan masyarakat hanya sebagai penonton. Hal yang perlu dipertanyakan sejauh mana masyarakat mendapat perhatian menjadi bagian membangun IKN," kata dia.

Dia juga menyampaikan pandangannya terkait adanya penolakan terhadap pembangunan IKN Nusantara dan ada pula yang mengajukan uji materi terhadap Undang-Undang IKN ke Mahkamah Konstitusi. Dia menilai, Indonesia merupakan negara hukum dan demokrasi sehingga adanya uji materi itu merupakan bagian dari proses.

"Cita-cita luar biasa. Tentu menjadi harapan. Kita doakan sekira terlaksana pelaksanaan melibatkan seluruh komponen masyarakat yang ada," kata dia.

Teras Narang juga mengatakan, rencana pembangunan ibu kota baru itu sudah dicanangkan sejak zaman Presiden Soekarno. Kala itu, kata dia, Bung Karno pernah memiliki ide memindahkan IKN ke Pulau Kalimantan, tepatnya di Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

"Pembangunan ini bukan hal baru. Sejak zaman Soekarno kemudian Soeharto juga mempunyai keinginan dalam membangun ibu kota di Jonggol. Kemudian, SBY juga mempunyai keinginan yang sama. Saat Jokowi inilah kita harapkan tetwujud," ujar dia.

Semua itu dia sampaikan dalam diskusi bertema "Ibu Kota Baru Konsep Smart City dan Kearifan Lokal Yang Alami" yang digelar Jakarta Journalist Center. Pada kegiatan tersebut Teras Narang hadir sebagai tokoh masyarakat adat Kalimantan bersama dengan tokoh-tokoh masyarakat daerah lainnya.

Selain Teras Narang, kegiatan itu juga dihadiri oleh Guru Besar Ilmu Pemerintahan IPDN, Djohermansyah Johan; Ketua Pandawa Nusantara Jawa Barat, Rusman Nuryaman; Tokoh Masyarakat Banten, Aang Munawar; dan Tokoh Masyarakat Sulawesi Selatan, Hamim.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement