Ahad 20 Feb 2022 18:16 WIB

Mahasiswa UI Ciptakan Alat Penerjemah Bahasa Isyarat Transaura

Pembuatan alat ini didasari minimnya aksesibilitas penerjemahan bahasa isyarat.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Endro Yuwanto
Tim Transaura yang terdiri dari tiga mahasiswa Universitas Indonesia (UI), yakni Daffa Fairuzaufa Athallah Raharjo (Fakultas Teknik UI), Aine Shahnaz Tjandraatmadja (Fakultas Ilmu Keperawatan UI), dan Almaz Scarletta Tjakrashafanti (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI) menciptakan alat penerjemah bahasa isyarat Transaura.
Foto: Dok. UI
Tim Transaura yang terdiri dari tiga mahasiswa Universitas Indonesia (UI), yakni Daffa Fairuzaufa Athallah Raharjo (Fakultas Teknik UI), Aine Shahnaz Tjandraatmadja (Fakultas Ilmu Keperawatan UI), dan Almaz Scarletta Tjakrashafanti (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI) menciptakan alat penerjemah bahasa isyarat Transaura.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Tim Transaura yang terdiri dari tiga mahasiswa Universitas Indonesia (UI), yakni Daffa Fairuzaufa Athallah Raharjo (Fakultas Teknik UI), Aine Shahnaz Tjandraatmadja (Fakultas Ilmu Keperawatan UI), dan Almaz Scarletta Tjakrashafanti (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI) menciptakan alat penerjemah bahasa isyarat Transaura. Alat ini menggunakan teknologi TensorFlow dan Raspberry Pi.

Para mahasiswa menaruh minat yang besar terhadap bahasa isyarat karena menyadari minimnya aksesibilitas penerjemahan bahasa isyarat bagi masyarakat umum.

"Hal ini menimbulkan isu sosial terhadap penyandang disabilitas, seperti kesenjangan pendidikan, ketidaksetaraan kesempatan kerja, dan inklusi partisipasi sosial. Teknologi Transaura dibuat dengan menggunakan TensorFlow untuk machine learning dan Raspberry Pi untuk object detection," ujar pakar Image Processing UI, Dr. Ir. Dodi Sudiana, M.Eng di Kampus UI Kota Depok, Ahad (20/2/2022).

Tim Transaura di bawah bimbingan Dodi Sudiana, dosen Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik UI (FTUI), berhasil meraih juara ketiga tingkat nasional pada kompetisi hibah untuk penelitian nasional, Tanoto Student Research Awards 2021, di bidang appropriate technology. Tim tersebut melakukan penelitian dan menjalani seleksi bertahap mulai dari tingkat universitas sampai tingkat nasional pada Juni 2021-Januari 2022. Dalam kompetisi tersebut, tim Transaura bersaing dengan 24 tim lain.

Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah berharap penelitian ini dapat terus dilanjutkan untuk mengembangkan lingkungan yang lebih ramah bagi penyandang disabilitas di Indonesia.

"Teman-teman tuna rungu yang lulus dari Sekolah Luar Biasa (SLB) banyak yang mengalami kesulitan dalam proses pencarian kerja maupun kesulitan dalam mengakses berbagai sarana publik. Tujuan kami mengembangkan Transaura adalah untuk memudahkan teman tuna rungu untuk dapat berkomunikasi dua arah. Desain Transaura berbentuk portable box yang dapat ditaruh di mana-mana. Alat ini memiliki dua sisi, sisi pertama untuk teman tuna rungu dan sisi lainnya untuk teman dengar," jelas pencetus ide Transaura, mahasiswa Fakultas Teknik UI, Daffa Fairuzaufa Athallah Raharjo.

photo
Alat Penerjemah Bahasa Isyarat Transaura . - (Dok. UI.)

Mahasiswa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI, Almaz Scarletta Tjakrashafanti menambahkan, dua layar yang terdapat di depan dan belakang memungkinkan dilakukannya komunikasi dua arah. Layar pertama akan menjadi tempat penerjemah bahasa isyarat menggunakan object detection dengan bantuan TensorFlow. Layar kedua akan mengeluarkan teks yang terletak pada sisi belakang alat tersebut. Komponen utama yang menjadi otak dari Transaura adalah microprocessor Raspberry Pi.

"TensorFlow adalah library open source untuk komputasi numerik dan machine learning skala besar. TensorFlow dapat melatih dan menjalankan jaringan saraf dalam untuk klasifikasi digit tulisan tangan, pengenalan gambar, penyematan kata, jaringan saraf berulang, model urutan-ke-urutan untuk terjemahan mesin, pemrosesan bahasa alami, dan simulasi berbasis PDE (partial differential equation). TensorFlow mendukung prediksi produksi dalam skala besar dengan model yang sama yang dapat digunakan untuk pelatihan," papar Almaz.

Menurut ketua tim Transaura yang juga mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan UI Aine Shahnaz Tjandraatmadja, Transaura dibuat untuk dapat digunakan di area perkantoran, supermarket, dan sarana transportasi. "Dengan Transaura, diharapkan dapat tercipta kesetaraan bagi penyandang disabilitas pada berbagai lapangan kerja, sesuai dengan namanya Transaura (translating aura). Kesempatan dan kesetaraan bagi penyandang disabilitas menjadi titik tumpu dari penelitian ini," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement