Jumat 18 Feb 2022 19:46 WIB

Tiga Hari Terperangkap di Sumur, Bocah Afghanistan Meninggal Dunia

Cerita Haidar murup seperti kisah Rayan yang jatuh ke sumur di Maroko.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Sebuah ekskavator menggali membelah gunung selama misi penyelamatan seorang anak laki-laki yang tersebur sumur di Desa Ighran dekat Kota Chefchaouen, Maroko, Jumat (4/2/2022). Kisah bocah terjatuh dan terperangkap di sumur kembali terjadi. Setelah di Maroko, kali ini terjadi di Afghanistan.
Foto: AP Photo/Mosa'ab Elshamy
Sebuah ekskavator menggali membelah gunung selama misi penyelamatan seorang anak laki-laki yang tersebur sumur di Desa Ighran dekat Kota Chefchaouen, Maroko, Jumat (4/2/2022). Kisah bocah terjatuh dan terperangkap di sumur kembali terjadi. Setelah di Maroko, kali ini terjadi di Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID, KANDAHAR -- Kisah bocah terjatuh dan terperangkap di sumur kembali terjadi. Setelah di Maroko, kali ini terjadi di Afghanistan.

Seorang bocah lelaki terperangkap tiga hari di sumur. Bocah berusia lima tahun itu meninggal beberapa saat setelah tim penyelamat berhasil menariknya hidup, Jumat (18/2/2022).

Baca Juga

Bocah bernama Haidar itu tergelincir pada Selasa (15/2/2022) ke sumur di desa Shokak, sebuah desa kering di provinsi Zabul, sekitar 400 kilometer barat daya ibu kota Kabul. "Dengan sangat sedih, Haidar muda dipisahkan dari kami selamanya," kata penasihat senior kementerian dalam negeri Taliban Anas Haqqani, seperti dikutip laman Channel News Asia, Jumat.

Juru bicara polisi Zabul, Zabiullah Jawhar, mengatakan bahwa Haidar masih hidup ketika penyelamat mencapainya. "Pada menit-menit pertama setelah operasi penyelamatan selesai dia bernapas, dan tim medis memberinya oksigen," katanya.

"Ketika tim medis mencoba membawanya ke helikopter, dia kehilangan nyawanya," ujarnya menambahkan.

Kakek Haidar, Haji Abdul Hadi yang berusia 50 tahun mengatakan, bahwa bocah itu jatuh ke dalam sumur ketika dia mencoba untuk membantu orang dewasa menggali lubang bor baru di desa yang dilanda kekeringan itu. Para pejabat mengatakan dia tergelincir ke dasar lubang sempit sepanjang 25 meter, dan ditarik dengan tali sekitar 10 meter sebelum tersangkut.

Pejabat senior dari pemerintahan baru Taliban mengawasi operasi penyelamatan di Shokak, dan disaksikan oleh ratusan penduduk desa yang penasaran. Beberapa pejabat Taliban mengunggah video operasi rumit yang mengatakan itu adalah contoh bagaimana rezim baru yang banyak dikritik karena pelanggaran hak, tidak akan menyia-nyiakan apa pun untuk merawat warga.

Video yang dibagikan Kamis di media sosial menunjukkan bocah itu terjepit di dalam sumur tetapi bisa menggerakkan lengan dan tubuh bagian atasnya. "Apakah kamu baik-baik saja anakku?" ayahnya terdengar berkata. "Bicaralah denganku dan jangan menangis, kami sedang berusaha mengeluarkanmu," kata ayahnya.

"Oke, aku akan terus bicara," jawab bocah itu dengan suara sedih. Video itu diperoleh oleh penyelamat yang menurunkan lampu dan kamera menyusuri sumur sempit dengan tali.

Insinyur menggunakan buldoser menggali parit celah terbuka dari sudut di permukaan untuk mencapai titik di mana Haidar terjebak. Sebuah batu besar menghalangi beberapa meter terakhir, para pekerja menggunakan kapak untuk memecahkannya pada Jumat pagi.

Operasi penyelamatan tersebut menggunakan teknik yang mirip dengan apa yang dilakukan penyelamat di Maroko pada awal Februari. Seorang bocah laki-laki juga terjatuh di sumur 32 meter, namun setelah lima hari terjebak, bocah malang itu meninggal dunia. Cobaan "Rayan kecil" mendapat perhatian global dan memicu curahan simpati online, dengan tagar Twitter berbahasa Arab #SaveRayan menjadi trending.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement