Jumat 18 Feb 2022 15:14 WIB

Pertamina Geothermal Perbanyak PLTP Skala Kecil

Sampai akhir 2021, PT PGE sudah mengoperasikan 21 PLTP di enam area kerja.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) akan fokus menambah PLTP skala kecil untuk bisa mengolah cadangan panas bumi yang ada di Indonesia menjadi sumber listrik yang bersih.
Foto: Antara/Anis Efizudin
PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) akan fokus menambah PLTP skala kecil untuk bisa mengolah cadangan panas bumi yang ada di Indonesia menjadi sumber listrik yang bersih.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) akan fokus menambah PLTP skala kecil untuk bisa mengolah cadangan panas bumi yang ada di Indonesia menjadi sumber listrik yang bersih. 

Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PGE Tafif Azimudin menjelaskan saat ini PGE memang sedang menyelesaikan PLTP Binary atau PLTP skala kecil seperti di Lahendong. Namun, ke depan PGE akan meningkatkan pembangunan PLTP skala kecil di wilayah lain.

Baca Juga

“Pembangkit dengan kapasitas 0,5 MW ini menjadi milestone Pertamina Geothermal Energy dan ini membuka peluang pengembangan PLTP skala kecil lain,” kata Tafif, Jumat (18/2/2022).

Pembangkit panas bumi binari memanfaatkan uap basah panas bumi dan sisa panas bumi dari PLTP konvensional. Pembangunan PLTP ini dilaksanakan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mulai awal 2019, dengan pendanaan Rp 45 miliar dari Pemerintah Jerman melalui GeoForschungsZentrum (GFZ) German Research Centre for Geosciences, dan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, sebesar Rp 12 miliar.

“PLTP Binari juga bisa dimanfaatkan untuk potensi panas bumi bertemperatur menengah dan rendah (medium enthalpy dan low enthalpy), yang biasanya berskala kecil,” kata Tafif.

Menurut Tafif, Pertamina Geothermal Energy juga selalu berusaha menjaga lingkungan dan kepentingan masyarakat di sekitar area kerja panas bumi. “Kami upayakan penggunaan lahan seefisien mungkin agar tidak memakan lahan yang besar,” katanya.

Hal tersebut dilakukan dengan membangun infrastruktur jalan dan mengembangkan pelestarian satwa dan lingkungan di sekitar wilayah operasinya.

Tafif mencontohkan, PGE membangun jalan beraspal sepanjang 30 km di Ulubelu, Lampung. Di wilayah ini, PGE memiliki empat pembangkit dengan kapasitas total 220 MW.

“Sebelum ada PLTP, masyarakat dari rumahnya menuju ladang paling cepat memakan waktu setengah hari. Kini, mereka hanya perlu 1 jam,” katanya. Di Ulubelu, PGE juga melestarikan kambing lokal Saburai.

Sampai akhir 2021, PT PGE sudah mengoperasikan 21 PLTP di enam area kerja, yakni di Kamojang, Sibayak (Sumatra Utara), Ulebelu, Lahendong, Lumut Balai (Sumatra Selatan), dan Karaha (Jawa Barat. Total kapasitas 21 PLTP itu mencapai 672 MW.

Jumlah ini setara dengan 29,51 persen dari kapasitas nasional. Jika ditambah dengan PLTP JOC (joint operation contract), kapasitas totalnya bertambah menjadi 82,1 persen kapasitas nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement