Kamis 17 Feb 2022 16:23 WIB

Anak Usaha Bakrie Gandeng Perusahaan Karoseri Lokal dan China Kembangkan Bus Listrik

Anak usaha Bakrie, Vektr Mobiliti, akan mendirikan fasilitas manufaktur bus listrik.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Direktur & CEO  PT Bakrie & Brothers Tbk, Anindya Novyan Bakrie (tengah), bersama Managing Director Indonesia & Malaysia BYD (Build Your Dream), Eagle Zhao (kanan) dan Presiden Direktur Tri Sakti Widodo (kiri) berfoto saat peresmian kerjasama strategis untuk negeri menuju industrialisasi Bus Listrik, di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (17/2/2022).PT Vektor Mobiliti Indonesia (VKTR), anak usaha BNBR Group yang merupakan spin-off dari bisnis kendaraan listrik Bakrie Autoparts bekerjasama dengan perusahaan karoseri Tri Sakti bersama BYD Auto memulai upaya pengembangan ekosistem industri electric vehicle (EV) di Indonesia.
Foto: Antara/Anis Efizudin
Presiden Direktur & CEO PT Bakrie & Brothers Tbk, Anindya Novyan Bakrie (tengah), bersama Managing Director Indonesia & Malaysia BYD (Build Your Dream), Eagle Zhao (kanan) dan Presiden Direktur Tri Sakti Widodo (kiri) berfoto saat peresmian kerjasama strategis untuk negeri menuju industrialisasi Bus Listrik, di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (17/2/2022).PT Vektor Mobiliti Indonesia (VKTR), anak usaha BNBR Group yang merupakan spin-off dari bisnis kendaraan listrik Bakrie Autoparts bekerjasama dengan perusahaan karoseri Tri Sakti bersama BYD Auto memulai upaya pengembangan ekosistem industri electric vehicle (EV) di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR), entitas bisnis yang dibentuk oleh PT Bakrie Autoparts, resmi menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan karoseri Tri Sakti. Ini menjadi langkah awal VKTR dalam upaya pengembangan ekosistem industri electric vehicle (EV) di Indonesia. 

Kesepakatan itu diungkap oleh Direktur Utama dan CEO PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Anindya Novyan. “Melalui kerja sama ini, secara resmi kami membuka fasilitas industri khusus untuk manufaktur bus listrik yang pertama di Indonesia, dengan bantuan teknologi dari BYD Auto," ujarnya dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual, Kamis (17/2/2022).

Baca Juga

Ia menjelaskan, VKTR merupakan spin-off dari PT Bakrie Autoparts, anak usaha BNBR yang memiliki pengalaman 40 tahun lebih di industri komponen otomotif. "Dengan menjadi entitas tersendiri, kami berharap VKTR dapat menjadi lebih fokus dalam mengakselerasi pengembangan industri EV di Indonesia,” kata Anindya.

Sebelum ini, sambungnya, perusahaan telah bermitra dengan BYD Auto dari China. Mereka telah menjadi mitra penyedia teknologi bagi Bakrie Autoparts sejak 2018. 

"Kemitraan inilah yang dilanjutkan oleh VKTR yang mengembangkan segmen EV heavy mobility (kendaraan listrik mobilitas tinggi). Dimulai dengan bus listrik,” jelas dia.

Ia pun meyakini, kerja sama baru yang kini dirintis bersama Tri Sakti akan memperkuat upaya pengembangan cikal-bakal ekosistem kendaraan listrik Tanah Air. Kerja sama dengan industri manufaktur dalam negeri memang menjadi salah satu cara yang ditempuh oleh Bakrie & Brothers demi memenuhi target Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) produk-produk manufakturnya. 

“Ini merupakan bentuk kolaborasi industri yang saling mendukung. Kita ingin memastikan bahwa ekosistem elektrifikasi transportasi di Indonesia dibangun disini secara lengkap dari hulu hingga ke hilir. Jadi tidak setengah-setengah. Sebagai contoh, kita membangun tidak hanya fasilitas pembuatan badan bus-nya saja, tetapi kita pikirkan juga bagaimana fasilitas perakitan sasis yang khusus didedikasikan untuk bus listrik," paparnya.

Direktur Utama PT Vektr Mobiliti Indonesia Gilarsi W Setijono menambahkan, saat ini VKTR telah memasok sejumlah 30 bus VKTR-BYD yang dalam waktu dekat segera beroperasi di rute non-BRT Transjakarta. “Kami berharap dengan adanya kerja sama strategis VKTR, Tri Sakti, dan BYD Auto ini akan turut mempercepat kesiapan industri EV di Indonesia dalam memenuhi kebutuhan kendaraan listrik perkotaan seperti Jakarta, yang bebas emisi karbon dan mendukung udara bersih,” ujar Gilarsi.

Ia berharap, kolaborasi industri yang telah mereka jalin saat ini akan mampu melayani pemenuhan target Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berniat mengoperasikan hingga 100 unit bus listrik dalam waktu dekat. Target Pemprov DKI itu akan dicoba dipenuhi dengan produk bus listrik jenis Completely Knocked Down (CKD) yang akan dirakit di workshop Tri Sakti.

Mantan Direktur Utama PT Pos Indonesia tersebut juga menyatakan, akan menjaga kualitas dari produk kendaraan yang mereka produksi. “Setiap bus listrik yang dihasilkan oleh VKTR dipastikan melewati proses quality management dengan standar terbaik, dan akan didukung dengan sistem after sales service yang memahami betul karakter kendaraannya," ujarnya.

Ia pun membeberkan reputasi BYD Auto, salah satu pemain besar kendaraan listrik asal China itu. “Semua kendaraan listrik BYD terbukti berkualitas dan memiliki standar keamanan dan kenyamanan yang sangat baik. Terbukti, BYD bisa memasuki pasar-pasar yang memiliki standar mutu dan keamanan yang tinggi seperti di Eropa dan Amerika,” kata Gilarsi.

Sebagai produksi perdana, selama sebulan ke depan diharapkan dapat diselesaikan tiga bus listrik di workshop Tri Sakti, berkoordinasi dengan BYD. Gilarsi mengatakan, ke depan pihaknya yakin industrialisasi kendaraan listrik di Indonesia akan berkembang lebih cepat. 

“Kami telah menyiapkan sejumlah rencana untuk terus memperluas kemitraan dengan pihak-pihak yang memiliki keahlian berbeda, Jadi tidak hanya berhenti dengan BYD dan Tri Sakti. Hal ini kami lakukan untuk memastikan penguasaan teknologi yang tepat untuk pasar Indonesia," tegas dia.

Gilarsi pun berencana memperluas jangkauan produk VKTR ke daerah-daerah lain selain DKI Jakarta. "Kami optimis akan mampu menjadi pemain utama dalam bisnis dan industri bus listrik di dalam negeri,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement