Kamis 10 Feb 2022 11:39 WIB

Garda Revolusi Iran Resmikan Rudal yang Mampu Jangkau Israel

Iran mengumumkan mengembangkan rudal darat-ke-darat yang mampu menjangkau Israel

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Pasukan militer elite Iran, Garda Revolusi Iran (IRGC).
Foto: AP Photo/Ebrahim Noroozi
Pasukan militer elite Iran, Garda Revolusi Iran (IRGC).

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Garda Revolusi Iran mengumumkan sedang mengembangkan rudal darat-ke-darat yang mampu menjangkau Israel. Dalam situs yang dikelola Garda Revolusi, Sepahnews disebutkan rudal itu dinamakan Khaybarchekan.

Nama itu diambil dari perang Khaibar yang dimenangkan Nabi Muhammad SAW di abad ketujuh. Kepala staf angkatan bersenjata Mohammad Bagheri menggambarkan rudal ini sebagai rudal strategis "jarak jauh."

Baca Juga

Pada Kamis (10/2/2022) the Defense Post mengutip Sepahnews yang melaporkan jarak tempuh rudal ini mencapai 1.450 kilometer. Rudal ini menggunakan bahan bakar padat dan mampu menembus sistem pertahanan anti-rudal.

Rudal ini diresmikan saat kepala staf departemen kedirgantaraan Amirali Hajizadeh berkunjung pangkalan udara ke Angkatan Udara Garda Revolusi. Tempat rudal darat-ke-darat itu dikerahkan.

"Kecepatan ekstrem dan kemampuannya bermanuver membuatnya dapat mencapai target dengan radius 1.450 kilometer," kata Sepahnews dalam laporan mereka.

Amerika Serikat (AS) mengkritik keras pengembangan senjata Iran.

"Proliferasi dan pengembangan rudal balistik Iran mengencam keamanan internasional dan masih merupakan tantangan berat bagi nonproliferasi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Jalina Porter.

"Kami akan terus menggunakan berbagai alat nonproliferasi untuk mencegah peningkatan program rudal Iran lebih lanjut, dan kemampuannya untuk menyebarkan teknologi kepada pihak lain,” tambah Porter.

Iran memiliki senjata tempur terbanyak di Timur Tengah. Pada 24 Desember lalu Iran menembakan 16 rudal balistik untuk menyelesaikan latihan militer yang beberapa jenderal sebut sebagai peringatan bagi Israel. Negara yang terletak sekitar 1.000 kilometer lebih dari perbatasan barat Iran.

Bagheri mengatakan Iran "memenuhi sendiri peralatan militernya". Ia mencatat negara itu dapat menjadi salah satu eksportir senjata terbesar di dunia bila AS mencabut sanksi-sanksinya.

Lembaga think tank International Institute for Strategic Studies (IISS) mengatakan Iran memiliki sekitar 20 jenis rudal balistik, rudal jelajah dan drone. Kemampuannya bervariasi mulai dari Qiam-1 yang jangkauannya hanya 800 kilometer hingga Ghadr-1 yang dapat mencapai target sejauh 1.800 kilometer.

Think tank yang bermarkas di London itu mengatakan saat ini prioritas Iran adalah meningkatkan akurasi rudal-rudalnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement