Rabu 09 Feb 2022 15:12 WIB

Israel-Suriah Berbalas Serangan Rudal

Penembakan rudal oleh Israel sebagai balasan serangan misil dari Damaskus.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Tentara Suriah berjalan di Hassakeh, Suriah, Selasa (8/2/2022).
Foto: AP Photo/Baderkhan Ahmad
Tentara Suriah berjalan di Hassakeh, Suriah, Selasa (8/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Militer Israel menembakkan rudal ke Suriah sebagai balasan dari serangan misil anti-pesawat dari Damaskus sebelumnya, Rabu (8/2/2022). Insiden saling serang ini terjadi seusai Rusia mengeklaim berhasil menghalau rudal Israel yang lebih dulu ditembakkan ke ibu kota Damaskus.

Seorang juru bicara militer menolak mengomentari laporan Suriah tentang serangan awal Israel di dekat ibu kota Suriah. Serangan itu dilaporkan menewaskan satu tentara dan melukai lima orang.

Namun, militer mengatakan melakukan serangan balasan ke Suriah sebagai tanggapan atas peluncuran rudal anti-pesawat. Dikatakan rudal itu memicu sirine di beberapa bagian Israel dan Tepi Barat yang diduduki dan meledak di udara.

"Menyusul peluncuran rudal anti-pesawat sebelumnya malam ini, pasukan pertahanan Israel menyerang baterai rudal permukaan-ke udara dan radar yang menembaki pesawat angkatan udara Israel," kata militer di Twitter.

TV Pemerintah Suriah sebelumnya mengatakan bahwa pertahanan udara Suriah telah menjatuhkan sejumlah rudal Israel di atas Damaskus. Saluran TV Pemerintah Suriah juga mengatakan, Israel meluncurkan rudal permukaan ke permukaan dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel dan pertahanan udara Suriah menembak jatuh beberapa di antaranya.

"Agresi Israel juga melakukan serangan udara pada Rabu sebelumnya dengan rudal dari tenggara ibu kota Lebanon, Beirut," lapor TV pemerintah.

Mengutip sumber militer, seorang tentara Suriah tewas dan lima terluka dalam serangan itu. Israel kerap melancarkan serangan udara terhadap apa yang dikatakannya sebagai target Iran di Suriah. Namun, Israel tak pernah mengakuinya secara terbuka.

Bertubi-tubi serangan ke Suriah menargetkan pasukan yang didukung Teheran yang dipimpin oleh Hizbullah dari Lebanon yang selama ini mendukung Presiden Bashar al-Assad selama dekade terakhir dalam perang saudara Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement