Rabu 09 Feb 2022 13:47 WIB

4 Hikmah Agung di Balik Kisah Dakwah Nabi Hud dalam Alquran

Alquran mengabadikan kisah dakwah Nabi Hud alaihissalam

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Alquran (ilustrasi). Alquran mengabadikan kisah dakwah Nabi Hud alaihissalam.
Foto: ANTARA
Alquran (ilustrasi). Alquran mengabadikan kisah dakwah Nabi Hud alaihissalam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Alquran mengabadikan kisah para nabi terdahulu sebelum Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam. Salah satunya adalah kisah Nabi Hud ‘alaihissalam. Ada banyak hikmah yang dapat kita petik dari kisah Nabi Hud.   

Menukil buku Tafsir Ilmi, Kisah Para Nabi Pra Ibrahim dalam perspektif Alquran dan Sains karya Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran, disebutkan empat hikmah dari kisah Nabi Hud, di antaranya adalah sebagai berikut:  

Baca Juga

Pertama, mengajarkan tauhid dan mengajak bertakwa kepada Allah SWT, dalam surat Al Araf ayat 65 disebutkan: 

وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۚ أَفَلَا تَتَّقُونَ

“(Kami telah mengutus) kepada (kaum) ‘Ad saudara mereka, Hud. Dia berkata, “Wahai kaumku, sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Tidakkah kamu bertakwa?” 

Kedua, bersabar dalam berdakwah. Dalam surat Al Araf ayat 66-67 dijelaskan kesabaran Nabi Hud terhadap kaumnya: 

قَالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَوْمِهِ إِنَّا لَنَرَاكَ فِي سَفَاهَةٍ وَإِنَّا لَنَظُنُّكَ مِنَ الْكَاذِبِينَ قَالَ يَا قَوْمِ لَيْسَ بِي سَفَاهَةٌ وَلَٰكِنِّي رَسُولٌ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ

“Para pemuka yang kufur di antara kaumnya berkata, “Sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu dalam keadaan kurang akal dan sesungguhnya kami menduga bahwa kamu termasuk para pembohong.” 

Dia (Hud) berkata, “Wahai kaumku, tidak ada padaku kekurangan akal sedikit pun, tetapi aku ini adalah rasul dari Tuhan semesta alam.”

Ketiga, berdakwah tidak mengharapkan imbalan. Dalam surat Hud ayat 51 disebutkan sebagai berikut:  

يَا قَوْمِ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا ۖ إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى الَّذِي فَطَرَنِي ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

“(Hud berkata,) “Wahai kaumku, aku tidak meminta kepadamu imbalan (sedikit pun) atas (seruanku) ini. Imbalanku hanyalah dari (Tuhan) yang telah menciptakanku. Apakah kamu tidak mengerti? 

Keempat, kesombongan membawa kerusakan. Dalam surat Al Ahqaf ayat 24 disebutkan: 

تُدَمِّرُ كُلَّ شَيْءٍ بِأَمْرِ رَبِّهَا فَأَصْبَحُوا لَا يُرَىٰ إِلَّا مَسَاكِنُهُمْ ۚ كَذَٰلِكَ نَجْزِي الْقَوْمَ الْمُجْرِمِينَ

“(Azab itu) menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya sehingga mereka (kaum ‘Ad) menjadi tidak terlihat lagi, kecuali hanya (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang durhaka.”  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement