Rabu 09 Feb 2022 12:32 WIB

Menteri Pendidikan Era Gus Dur Yahya Muhaimin Tutup Usia

Yahya A Muhaimin merupakan guru besar Hubungan Internasional di UGM.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Fernan Rahadi
Mantan Mendiknas Yahya A Muhaimin (kiri).
Foto: Republika/Prayogi
Mantan Mendiknas Yahya A Muhaimin (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Menteri Pendidikan Nasional Indonesia ke-23 Yahya A Muhaimin meninggal dunia pada usia 78 tahun, Rabu (9/2/2022) pagi. Menteri era Presiden Abdurrahman Wahid ini sempat dirawat di Unit Geriarti RSUD Prof Dr Margono Soekarjo, Purwokerto, Jawa Tengah. Jenazah akan dikebumikan di kampung halaman almarhum di Bumiayu, Kabupaten Brebes.

Yahya A Muhaimin merupakan guru besar Hubungan Internasional di Universitas Gadjah Mada (UGM). Menurut salah satu mantan mahasiswanya, Bambang Barata Aji, almarhum adalah seorang intelektual yang mumpuni dan guru yang baik.

"Saya sebagai muridnya berduka, meskipun beliau memang sudah sepuh. Warisan beliau sebagai guru tidak akan dilupakan," ujar pegiat seni dan politikus di Banyumas ini.

Bambang menilai bahwa almarhum bukan hanya guru yang baik, tetapi juga ahli politik ekonomi yang kredibel pada zamannya. Sebagai guru, Yahya Muhaimin mendidik para mahasiswanya agar memiliki semangat keilmuan yang baik. Tak heran banyak murid-muridnya yang sukses, seperti Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Ketua Umum PBNU Gus Yahya Staquf.

 

Ia juga dinilai menjadi salah satu orang penting di balik kesuksesan jurusan Hubungan Internasional di Universitas Al-Azhar dan Universitas Paramadina karena banyak murid-muridnya di sana.

"Saya terakhir bertemu beliau tahun 2018 waktu sama-sama naik kereta dari Jakarta ke Purwokerto. Saya tahu kabar beliau sudah sakit dan masuk ICU jadi memang tidak diperbolehkan untuk menengok," kata Bambang. Ia menolak untuk memberitahu lebih lanjut penyakit almarhum, karena merupakan hak keluarga.

Pada pukul 12.17 WIB jenazah disholatkan oleh keluarga dan kerabat dekat di depan Pemulasaraan atau ruang jenazah RSUD Prof Margono Soekarjo. Hingga saat ini pihak keluarga dan RSUD belum memberikan keterangan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement