Rabu 09 Feb 2022 08:58 WIB

Korut Sesumbar Uji Coba Rudalnya 'Guncang Dunia'

Serangkaian uji coba rudal balistik Korut meningkatkan ketegangan internasional

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Kolase uji coba rudal yang dilakukan Korea Utara di tempat rahasia, Kamis (27/1/2022).
Foto: Korean Central News Agency/Korea News Service
Kolase uji coba rudal yang dilakukan Korea Utara di tempat rahasia, Kamis (27/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara (Korut) sesumbar sebagai salah satu dari segelintir negara di dunia yang memiliki senjata nuklir dan rudal canggih. Serta satu-satunya negara yang melawan Amerika Serikat (AS) dengan "mengguncang dunia" lewat uji coba rudal.

Serangkaian uji coba rudal balistik Korut yang dilarang Dewan Keamanan PBB baru-baru ini meningkatkan ketegangan internasional. Pada Januari lalu Korut menggelar tujuh uji coba rudal termasuk "rudal hipersonik" yang mampu bermanuver di kecepatan tinggi.

Baca Juga

Dalam serangkaian tes itu Korut juga menguji rudal balistik jarak menengah Hwasong-12 untuk pertama kalinya sejak 2017 lalu. Rudal tersebut dapat menghantam wilayah AS di Samudra Pasifik.

Dalam pernyataannya Kementerian Luar Negeri Korut mengatakan serangkaian tes sejak tahun baru mencerminkan "prestasi luar biasa" Korut dalam memperkuat "deterensi perang". Mereka mencatat Hwasong-15 merupakan rudal balistik antar-benua (ICBM) yang paling jauh jangkauannya yang pernah diluncurkan Korut. Korut yakin rudal tersebut mampu mengirimkan hulu ledak nuklir ke semua wilayah AS.

"Hari ini di mana banyak negara di dunia yang membuang waktu berurusan dengan Amerika Serikat dengan ketundukan dan kepatuhan buta, hanya negara kami di planet ini yang dapat mengguncang dunia dengan menembakan sebuah rudal yang memiliki jangkauan ke pulau utama AS," kata Kementerian Luar Negeri Korut dalam pernyataannya, Rabu (9/2).

"Terdapat lebih dari 200 negara di dunia, tapi hanya beberapa yang memiliki bom hidrogen, rudal balistik antar-benua dan rudal hipersonik," tambah mereka.

Saat dimintai komentar Departemen Luar Negeri AS mengulang pernyataan sebelumnya. Mereka tidak berniat bermusuhan dengan Korut dan mendesak mereka untuk kembali berdialog, ajakan yang selalu ditolak Pyongyang.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS juga mengatakan Korut merupakan ancaman bagi perdamaian, keamanan dan upaya nonproliferasi dunia.

"Amerika Serikat memiliki kepentingan vital dalam menghalangi (Korut), membela diri melawan provokasi atau penggunaan kekuatan, membatasi jangkauan ke program-program senjata yang paling berbahaya dan di atas itu semua menjaga rakyat Amerika, pasukan tugas, dan sekutu-sekutu kami aman," kata juru bicara itu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement