Rabu 09 Feb 2022 03:00 WIB

Saudi Rehabilitasi Permukiman Kumuh di Makkah

Saudi melanjutkan rencana secara bertahap rehabilitasi pemukiman kumuh di Makkah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Salah satu sudut Kota Makkah (ilustrasi)
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Salah satu sudut Kota Makkah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Arab Saudi melanjutkan rencana secara bertahap untuk mengembangkan daerah kumuh padat penduduk di Makkah. Hal ini bertujuan menghilangkan kerusakan visual kota yang dikenal sebagai Ibukota Suci kerajaan.

Otoritas berwenang mulai mengevakuasi penduduk distrik Al Nakasa, sekitar 1.500 meter dari Masjidil Haram, sebelum membongkar daerah kumuh sebagai bagian dari skema pembangunan. Penghapusan daerah kumuh secara bertahap ditangguhkan selama lebih dari setahun karena pandemi Covid-19.

Baca Juga

Televisi Saudi Al Ekhbariya, seperti dilansir Gulf News, Selasa (8/2), melaporkan bahwa truk-truk telah melakukan pengangkutan perabotan para penghuni sebelum pembongkaran rumah-rumah yang terletak di gang-gang sempit.

Juru bicara proyek pembangunan permukiman kumuh di Makkah, Amjad Maghrabi mengatakan, proyek tersebut diluncurkan setelah kota suci itu menderita akibat menjamurnya perumahan informal yang berdampak negatif. "Proyek ini berupaya mengatasi status distrik yang rusak dan menghilangkan efek negatifnya," tambahnya.

 

Pejabat itu menjelaskan, komite menteri yang bertanggung jawab atas pembangunan daerah kumuh di Makkah telah menyetujui strategi komprehensif untuk merehabilitasi mereka dalam hal perkotaan, sosial-ekonomi dan kesehatan. "Strategi ini membantu penghuninya untuk terintegrasi secara sosial dan ekonomi," ujarnya.

Al Nakasa adalah daerah padat penduduk yang dijejali perumahan informal yang dihuni oleh ekspatriat dari berbagai negara. Tempat tinggal tanpa izin ini telah berlipat ganda di Makkah di atas lereng gunung yang dihuni oleh pelanggar hukum kependudukan dan perburuhan serta migran tidak berdokumen.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement