Sabtu 05 Feb 2022 09:35 WIB

Kelompok Pro-Palestina di University of Chicago Ajak Jangan Ikut 'Kelas Zionis'

Ikut 'Kelas Zionis' dianggap sama dengan mendukung pendudukan Israel atas Palestina.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Reiny Dwinanda
Instagram (Ilustrasi). Organisasi Pelajar untuk Keadilan di Palestina menyerukan mahasiswa University of Chicago untuk menghindari kelas yang membahas tentang Israel atau diajar oleh dosen Israel.
Foto: Webster2703 via Pixabay
Instagram (Ilustrasi). Organisasi Pelajar untuk Keadilan di Palestina menyerukan mahasiswa University of Chicago untuk menghindari kelas yang membahas tentang Israel atau diajar oleh dosen Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Sebuah organisasi mahasiswa pro-Palestina di University of Chicago, Amerika Serikat menyerukan para mahasiswa untuk menghindari mengambil "Kelas Zionis". Ajakan ini diedarkan melalui sebuah postingan Instagram.

Organisasi Mahasiswa University of Chicago untuk Keadilan di Palestina menerbitkan sebuah unggahan Instagram pada 26 Januari yang menyerukan siswa untuk menghindari mengambil "Kelas Zionis". Mereka meminta siswa untuk memboikot kelas yang membahas Israel atau yang diajarkan oleh orang Israel.

Baca Juga

"Jangan Ambil Kelas Zionis," tulis postingan Instagram tersebut, dilansir Fox News pada Jumat (4/2/2022).

"Dukung gerakan Palestina untuk pembebasan dengan memboikot kelas-kelas tentang Israel atau yang diajarkan oleh orang Israel," lanjut postingan itu

Postingan tersebut menyatakan, siswa yang menghadiri kelas membahas Israel atau yang diajar orang Israel sama saja berpartisipasi dalam kampanye propaganda pendudukan Israel atas Palestina.

"Kelas yang berpusat pada Israel dirancang untuk mengaburkan perspektif Palestina. Banyak kelas yang menyatakan tentang aspek 'budaya Israel' tidak menyebutkan Palestina, atau lebih memilih istilah 'Minoritas Arab'," tulis postingan tersebut.

Organisasi Pelajar untuk Keadilan di Palestina juga menyatakan bahwa Israel adalah "negara apartheid". Kelompok itu menambahkan kelas tersebut adalah "propaganda Zionis".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement