Ahad 30 Jan 2022 10:22 WIB

Kemendikbudristek Kembangkan Energi Terbarukan Lewat Pendidikan Vokasi

Pendidikan vokasi menjadi ujung tombak industri di Indonesia.

Rep: ronggo astungkoro/ Red: Hiru Muhammad
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melakukan penandatanganan Momerandum of Understanding (MoU) antara PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) bersama Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP), pada Kamis, (27/1).
Foto: BKHM Kemendikbudristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melakukan penandatanganan Momerandum of Understanding (MoU) antara PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) bersama Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP), pada Kamis, (27/1).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) turut mengambil peran dalam upaya pengembangan energi terbarukan melalui pendidikan tinggi vokasi. Salah satu langkah yang diambil berupa melakukan kerja sama dengan salah satu badan usaha milik negara (BUMN) di bidang pembangkitan listrik.

“Sesuai dengan visi penguatan pendidikan vokasi, kerja sama ini merupakan salah satu program untuk memastikan integrasi antara pendidikan vokasi dan dunia kerja menjadi semakin erat," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, dalam siaran pers, Sabtu (29/1/2022).

Baca Juga

Dalam memperkuat sinergi pendidikan tinggi dengan industri, Kemendikbudristek memang menggandeng kemitraan, termasuk dalam upaya mengembangkan energi terbarukan. Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) bersama Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP).

Wikan menyampaikan, kerja sama itu sangat relevan dengan nawacita pemerintah, yakni pendidikan vokasi menjadi ujung tombak industri di Indonesia. Lewat kerja sama itu pula, Wikan menyampaikan, sinkronisasi dalam mengembangakn program-program peningkatan mutu lulusan vokasi dapat dilakukan."Erat yang dimaksud adalah keeratan dan sinkronisasi dalam mengembangkan program-program yang meningkatkan mutu dari lulusan pendidikan vokasi serta menciptakan hal-hal yang baru,” terang Wikan.

Di samping itu, Direktur Sumber Daya Manusia dan Administrasi PT PJB, Karyawan Aji, mengatakan, kerja sama dengan PNUP selaku perguruan tinggi vokasi juga relevan dengan perkembangan energi terbarukan. Aji menerangkan, pihaknya menargetkan pada 2025 mendatang sudah menggunakan energi terbarukan sebesar 25 persen. "Sehingga, untuk kawasan Sulawesi kami membutuhkan spesifikasi tenaga desain, operator yang semuanya harus memiliki sertifikasi,” ujar Aji.

Untuk itu, lanjut Aji, kerja sama dengan PNUP sangat mendukung dalam memecahkan solusi tentang pengembangan sumber daya manusia melalui inovasi yang dilakukan oleh PT PJB. "Salah satu indikator pencapaian PT PJB yang terbaik di BUMN saat ini karena pencapaian Avator sebagai karya Indonesia paling prospektif,” jelas dia.

Avator yang merupakan singkatan Automatic Vibration Monitor Calibrator adalah penguji getaran dengan biaya rendah di pembangkit listrik. Alat itu berfungsi untuk menguji alat monitoring getaran yang merupakan jantung peralatan pada proteksi mesin pembangkit.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement