Sabtu 29 Jan 2022 14:00 WIB

Tinjau Koperasi dan UKM, Dinas Koperasi Jatim Sambangi Roumah Cavendish

Kedatangan mereka  sekaligus menghadiri Rapat Anggota Tahunan Koperasi Assakinah.

Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur mengadakan kunjungan kerja ke Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya,   Sabtu (29/1)
Foto: Dok Hidayatullah
Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur mengadakan kunjungan kerja ke Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya, Sabtu (29/1)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur mengadakan kunjungan kerja ke Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya dalam rangka meninjau koperasi dan UKM di wilayah Surabaya dan sekitarnya,  Sabtu (29/1) 

Kedatangan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur ini, diwakili oleh  Cepi Syukur Laksana SH  MM selaku Kabid kelembagaan ditemani  pengawasan dinas koperasi Jawa Timur dan Syamsul Hidayat SE  MM. Kedatangan mereka  sekaligus menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Assakinah yang bertempat di Aula Rahmad Rahman.

Kehadiran Pengawas Koperasi Syariah diterima langsung oleh Ketua Koperasi Assakinah Kopontren Hidayatullah  Muhammad Ali,  Dawud selaku sekretaris, dan direktur Roumah Wakaf.

Sebelum memasuki aula,  dinas koperasi dan UKM melakukan diskusi singkat terkait produk Roumah Cavendish. Produk ini merupakan hasil produk pengelolaan wakaf produktif Roumah Wakaf binaan UKM Koperasi Assakinah Koppontren Hidayatullah.

Dalam diskusinya, Syukur,  sapaan akrabnya,  menanyakan “Bagaimana proses pisang cavendish yang tersedia di meja ini?”

Secara sigap Mohtar Mahmudi  menceritakan,  bahwa tanaman jenis pisang Cavendish menjadi primadona di kalangan petani pemula, terutama diwilayah di Jawa Timur sebagaimana yang dikembangkan di Sidayu, Kabupaten Gresik.

 “Yang di Gresik,  potensi lahan seluas 40 hektar, saat ini sudah delapan  hektar tertanami pisang Cavendish,”  kata Mohtar seperti dikutip dalam rilis yang diterima Repubblika.co.id.

Hal itu, kata dia,  bukan tanpa alasan.  Karena pertumbuhan pisang ini relatif lebih cepat jika dibandingkan dengan jenis pisang lokal. Sehingga,  masa panennya cukup membutuhkan sekitar 8-9 bulan usia masa tanam.

“Tanaman pisang Cavendish ini sedang tren dikembangkan saat ini, karena  sangat banyak peminatnya. Apalagi ketersediaan di  pasar masih jarang dijumpai terutama pasar tradisional.  Karena memang  lebih banyak masuk ke  toko retail atau supermarket,” lanjut Mohtar.

Ia mengungkapkan, dari segi pemasaran,  saat ini berpihak kepada petani, sehingga petani tidak perlu kuatir pada saat pasca panen. “Bahkan para petani sudah bisa menghitung berapa keuntungan yang akan di dapatkan pada saat panen. Pemasaran buah kaya vitamin yang makin banyak digemari masyarakat di segala usia tersebut tidaklah sulit bahkan relatif mudah,” tuturnya.

Di sela-sela itu, Syamsul selaku pengawas Dinas Koperasi Jawa Timur mencicipi satu buah pisang Cavendish. Ia lalu memberikan penilaian dari sisi rasa dan  tingkat kematangan  pisang Roumah Cavendish.

“Tekstur kuningnya bagus dan juga rasanya manis,  tapi masih agak sepat serta punelnya lumayan baik,” cetusnya  sembari menikmati sajian yang sudah tersedia.

Di hadapan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur serta pengelola Koperasi Pondok pesantren Hidayatullah Assakinah,   Mohtar melanjutkan “Saya optimistis, budidaya pisang Cavendish akan semakin diminati oleh setiap kalangan.” 

“Apalagi saat ini produk kami sudah bisa diterima di kalangan masyrakat surabaya dan saat ini juga sudah masuk ke toko modern seperti minimarket, supermarket dan juga pasar induk Surabaya,” imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement