Jumat 28 Jan 2022 18:03 WIB

ARS University Tularkan Kepekaan Sosial dan Kebhinekaan

Program Modul Nusantara yang digelar ARS University melibatkan 15 perguruan tinggi.

ARS University menggelar rangkaian Program Modul Nusantara, Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, secara virtual, Rabu (26/1)
Foto: Istimewa
ARS University menggelar rangkaian Program Modul Nusantara, Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, secara virtual, Rabu (26/1)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Aksi berbagi tidak pernah luput dilakukan oleh Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya (ARS University). Belum lama ini, ARS University menutup rangkaian Program Modul Nusantara, Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang digagas Kemendikbud Ristek dengan kegiatan sosial kepada sejumlah yayasan. 

Sejumlah yayasan yang disentuh kegiatan social dari ARS University, yakni Wisma Lansia J. Soenarti Nasution, Yayasan Samiyah Amal, Yayasan Pejuang Kanker Rumah Ambu, dan Rumah Cinta Insani. Kegiatan sosial tersebut merupakan agenda puncak dari Program Modul Nusantara.

Penyaluran bantuan sosial yang dilakukan para dosen ARS University itu mewakili para mahasiswa. ARS University berhasil mengimplementasikan Program Modul Nusantara secara virtual.

Rektor ARS University Prof Dr Purwadhi M.Pd mengapresiasi kegiatan Modul Nusantara. Dalam sambutannya, kata dia, bahwa Tim Dosen Modul Nusantara berhasil memberikan kontribusi yang optimal dalam menyebarluaskan keberagaman budaya di Provinsi Jawa Barat.

Tim Dosen Modul Nusantara dari ARS University terdiri dari Dr Dasrun Hidayat S.Sos M.IKom, dan Iris Fatia Maharani, S.IP M.Pd. Mereka menyebarluaskan keberagaman budaya dalam format sajian audio-visual, yang dinikmati oleh mahasiswa dari 15 perguruan tinggi lintas pulau di Indonesia.

Salah satu Tim Dosen Modul Nusantara Dr Dasrun Hidayat menuturkan, program Modul Nusantara yang ditutup dengan kontribusi sosial, diharapkan dapat meningkatkan kepekaan sosial di kalangan mahasiswa. Kata dia, salah satu tanggung jawab perguruan tinggi untuk negeri ini, yakni menyetak lulusan yang memiliki kepekaan sosial. 

Tim dosen lainnya Iris Fatia Maharani S.IP M.Pd menambahkan, ilmu pengetahuan yang ditularkan di perguruan tinggi harus menghadirkan perbaikan terhadap bangsa ini. ‘’Salah satu kuncinya ada pada kepekaan sosial dari lingkungan kampus. Karena itulah kami lakukan kegiatan social,’’ ujarnya. 

Senada dengan hal tersebut, mahasiswa peserta Modul Nusantara dari ISI Padangpanjang Anzal Zikri, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas pengalaman belajar lintas perguruan tinggi tersebut. Banyak ilmu yang diraih dari kegiatan tersebut.

Kata Anzal, meskipun pembelajaran Modul Nusantara ini berlangsung secara daring, namun tetap menyenangkan karena pesertanya merasa seolah berada di lapangan, termasuk dalam kegiatan sosial. ‘’Kami senang mengikuti kegiatan ini,’’ tambahnya.

Program Modul Nusantara kali ini memperkenalkan budaya dan keberagaman, serta toleransi melalui kegiatan kontribusi sosial. Kegiatan lainnya, mahasiswa juga dikenalkan dengan kegiatan seputar kebhinekaan, inspirasi, dan refleksi.

Kegiatan Kebhinekaan dilakukan dengan mengunjungi lokasi-lokasi wisata dan budaya di Bandung dan sekitarnya secara virtual. Tempat-tempat yang dikunjungi di antaranya Situ Patenggang, Gunung Tangkuban Parahu, The Great Asia-Africa, dan Bukit Jamur. Selain kunjungan ke daerah wisata, dalam tema Kebhinekaan juga mencakup pengenalan makanan khas Jawa Barat dalam beragam kegiatan, termasuk kegiatan masak bersama melalui video conference.

Kegiatan Inspirasi mengundang narasumber dari berbagai latar belakang yang berbeda. Sementara pada kegiatan refleksi, mahasiswa disuguhi banyak kisah kehidupan bermasyarakat.

Kegiatan Modul Nusantara kali ini diikuti oleh mahasiswa dan mahasiswi dari 15 perguruan tinggi di Pulau Sumatera dan Indonesia Bagian Timur. Di antaranya Universitas Katholik Widya Mandira Kupang, Universitas Borneo Tarakan, Universitas Halu Oleo, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Mulawarman, Universitas Nusa Cendana, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Universitas Fajar Makassar, Universitas Negeri Manado, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Universitas Negeri Makassar, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam, dan Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement