Jumat 28 Jan 2022 13:58 WIB

Kasus Melonjak, Pemkot Bogor Kembali Aktivasi Posko Logistik Covid-19

Posko diprioritaskan untuk menyimpan ketersediaan sembako untuk warga Kota Bogor.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kembali mengaktivasi posko logistik Covid-19 di Gedung Wanita, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Posko logistik ini merupakan bentuk kesiapan Kota Bogor dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19, serta varian Omicron.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengatakan posko ini disiapkan lantaran di Kota Bogor sudah ada indikasi kenaikan kasus Covid-19 hingga di atas 50 kasus per hari. Termasuk angka kasus Covid-19 di tingkat nasional. “Artinya kita juga mau tidak mau harus mengantisipasi apabila terjadi hal hal yang tidak diinginkan,” ujar Dedie, Jumat (28/1/2022).

Baca Juga

Ia menyebutkan, dalam posko ini diprioritaskan untuk menyimpan ketersediaan sembako untuk warga Kota Bogor yang tengah melakukan isolasi mandiri di kediaman masing-masing. Dimana pembagian sembako tersebut akan dikoordinasikan dengan pemerintah wilayah setempat dan Polresta Bogor Kota.

Selain itu, posko ini juga akan dilengkapi dengan kebutuhan kedaruratan. “Seperti oksigen, Alat Pelindung Diri (APD), peti jenazah, apabila diperlukan. Termasuk juga masker, hand sanitizer, disinfektan,” kata Dedie.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, yang menjadi penanggungjawab posko logistik menyebutkan, selain BPBD Kota Bogor, Dinas Sosial dan Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor juga terlibat dalam posko logistik ini. “Nanti ada posko oksigen, antisipasi kematian dalam kemungkinan terburuknya nanti juga ada posko pemulasaran. Jadi kembali ke bulan Juli (2021) lalu. Dalamnya ada logistik, sembako, oksigen, dan pemulasaran,” ujar Theo.

Dia mengatakan, stok sembako dikelola oleh Dinsos Kota Bogor termasuk pendistribusiannya. Baik dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), juga donasi dari para dermawan.

Selain itu, lanjut Theo, stok tabung oksigen yang dimiliki Kota Bogor masih tersedia 173 tabung besar dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Ditambah dengan 150 tabung oksigen dari berbagai bantuan.

“Jadi total 230 tabung oksihen yang ada di kita. itu sudah siap dari awal Juli lalu. Jadi statusnya dipinjam, yang kosong dikembalikan terus kita isi ulang kan,” imbuhnya.

Sedangkan, sambung dia, untuk peti jenazah masih tersedia total 200 unit yang merupakan sisa dari bantuan pada 2021. Sebab tingkat kematian akibat Covid-19 di Kota Bogor sempat menurun.

“Jadi sebelumnya ada 240, terpakai 40. Jadi sisa 200 lagi. Saya simpan dibikin tenda, sudah dicek juga sama Bu Sekda,” ujarnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement