Jumat 28 Jan 2022 11:27 WIB

Salju Selimuti Yordania, Menambah Derita Pengungsi

Salju memaksa keluarga pengungis berkumpul bersama dalam kondisi beku.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Anak-anak pengungsi bermain di Kuil Hercules Romawi di Amman Citadel yang tertutup salju di Amman, Yordania, 27 Januari 2022. Salju Selimuti Yordania, Menambah Derita  Pengungsi
Foto: Reuters
Anak-anak pengungsi bermain di Kuil Hercules Romawi di Amman Citadel yang tertutup salju di Amman, Yordania, 27 Januari 2022. Salju Selimuti Yordania, Menambah Derita Pengungsi

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Yerusalem dan Mediterania timur pada Kamis (27/1/2022) tertutup salju tebal setelah badai musim dingin melanda wilayah tersebut. Termasuk di negara tetangganya, Yordania, hujan salju lebat menutup jalan di Amman dan di sebagian besar negara itu.

Departemen Meteorologi Yordania memperkirakan akan ada lebih banyak salju di tempat yang lebih tinggi dengan suhu yang diperkirakan turun lagi di bawah titik beku. Rumah-rumah di Yordania sejak Kamis (27/1/2022) telah tertutup salju.

Baca Juga

Pada Rabu malam, wilayah tersebut terkena depresi yang datang dari Yunani dan Turki menuju cekungan timur Mediterania yang bertepatan dengan gelombang kutub yang melanda Yordania, Palestina, Suriah, Lebanon, dan beberapa bagian Arab Saudi, Mesir, dan Irak.

Di Suriah, hujan salju lebat berhari-hari menyelimuti kamp-kamp yang menampung orang-orang telantar di barat laut negara itu. Salju memaksa keluarga untuk berkumpul bersama dalam kondisi beku.

Abu Hussan, yang tinggal bersama keluarganya di sebuah kamp darurat di luar kota Jisr Al-Shughur, mengatakan dia sudah berada di kamp darurat selama empat hari. "Kami terjebak salju selama empat hari,” ujarnya.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan setidaknya 227 lokasi pengungsian di seluruh barat laut dilanda cuaca musim dingin yang parah sejak 18 Januari Badan tersebut menambahkan 545 tenda telah dilaporkan hancur dan 9.125 tenda rusak akibat hujan salju, banjir, dan angin kencang, bersama dengan barang-barang milik para pengungsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement