Kamis 27 Jan 2022 23:41 WIB

Nakes di RSHS Lakukan Persiapan Hadapi Lonjakan Omicron di Jabar

Direktur RSHS menyebut pihaknya telah siapkan sarana seperti saat lonjakan Delta

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas kesehatan menggunakan alat pelindung diri (APD) membawa jenazah dengan protokol Covid-19 di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas kesehatan menggunakan alat pelindung diri (APD) membawa jenazah dengan protokol Covid-19 di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) telah melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi lonjakan pasien omicron. Menurut Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum RSHS, drg Muhammad Kamaruzzaman, M.Sc, meskipun RSHS hingga saat ini belum menerima pasien dengan varian Omicron, tapi pihaknya sudah melakukan kesiapan baik dari sarana dan prasarana yang ada maupun sumber daya manusia (SDM) nya. 

"Terkait dengan sarana dan prasarana tentunya kami sudah menyiapkan layout seperti pada saat terjadi lonjakan varian delta di bulan Juli Agustus 2021," ujar Kamaruzzaman kepada wartawan, Kamis (27/1/2022).

Selain itu, menurut Kamaruzzaman, pihaknya juga memperketat proses screening, dengan memberikan formulir sesuai dengan screening Covid 19.

"Kemudian, kami melakukan layanan triase menggunakan APD tahap dua dan kapasitas penampungan isolasi juga masih belum berubah masih seperti kapasitas ketika terjadi lonjakan pada bulan Juli dan Agustus yang lalu. Yakni, lima ya, tiga dewasa dan dua anak," paparnya.

Selain itu, kata dia, ruang isolasi juga dilengkapi dengan tabung oksigen sebanyak 40 buah. Saat ini, sudah tersedia oksigen konsentrator ada 22 buah dan oksigen transport ada tujuh buah serta hepafilter ada enam buah.

Baca juga : Satgas: 58 Persen Kasus Omicron Terdeteksi tanpa Gejala

"Itu yang kami siapkan saat ini. Dan Alhamdulillah ada kabar gembira juga bahwa RSHS sudah memiliki oksigen generator sendiri. Artinya RSHS bisa memproduksi oksigen," katanya.

Hal tersebut, kata dia, sangat penting apabila terjadi lonjakan pasien dengan pasien yang dirujuk sudah berkategori berat atau security levelnya sudah tiga, maka ini yang memerlukan oksigen. RSHS sekarang dapat memenuhi kebutuhan tersebut sendiri.

"Oksigen generator ini belum kami peroleh pada tahun sebelumnya, pada saat varian Delta di bulan Juli dan Agustus lalu. Tapi sekarang kami sudah menyiapkan dan sudah tersedia dan insya Allah dalam waktu dekat ini, kami akan memproduksi satu atau dua jam untuk penggunaan oksigen yang dipergunakan oleh RSHS," kata Kamaruzzaman seraya mengatakan oksigen menjadi salah satu upaya pihaknya mengantisipasi bila terjadi lonjakan varian Omicron.

Terkait kasus omicron, menurut Kamaruzzaman, sampai tanggal 26 Januari 2022 pukul 6, kondisi di RSHS belum ada ditemukan pasien dengan suspek atau terdeteksi pasien Covid dengan varian Omicron. Namun, untuk secara keseluruhan, pasien Covid yang dirawat di RS Hasan Sadikin berjumlah 34 orang. Dari jumlah tersebut, 31 pasien yang dirawat sebagai suspek sementara 3 yang memang sudah positif Covid-19.

Untuk pasiennya itu sendiri, kata dia, sebaran perawatannya ada di Ruang Kemuning II yang merawat  25 pasien. Di mana, tiga pasien yang sudah terdeteksi sebagai Covid 19 dan yang sisanya 22 masih suspek.

Kemudian, kata dia, untuk yang di transit IGD ada lima pasien dengan kondisi suspek dan di HCU Kemuning ada pasien yang masih suspek COVID-19. "Itu data yang saya peroleh, meskipun varian omicron belum ada di RSHS, atau belum ada varian Omicron yang dirujuk ke rshs, tapi kami tetap mengimbau kepada lingkungan civitas hospital RSHS maupun masyarkat sekitar untuk tetap menjaga protokol kesehatan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement