Kamis 27 Jan 2022 21:12 WIB

BMH Antarkan Alquran, Buku Iqra’ dan Mukena untuk Minoritas Muslim di NTT

Minoritas Muslim di NTT sangat butuh bimbingan  dai dan  dukungan fasilitas ibadah.

BMH mengantarkan mushaf Alquran, buku Iqra' dan mukena baru untuk minoritas Muslim di  Toi'o, pedalaman Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (26/1)
Foto: Dok BMH
BMH mengantarkan mushaf Alquran, buku Iqra' dan mukena baru untuk minoritas Muslim di Toi'o, pedalaman Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (26/1)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kampung Toi'o, Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT)  merasakan kebaikan zakat, infak dan sedekah melalui BMH.

"Alhamdulillah tim bisa hadir ke pedalaman Indonesia bagian Timur ini. Perjalanan yang tidak saja panjang tetapi juga penuh tantangan," terang Kadep Program dan Pemberdayaan BMH Pusat, Syamsuddin, Rabu  (26/1).

Menuju kampung itu,  kata Syamsuddin,  tidaklah mudah. "Jaringan signal HP belum tersambung. Akses jalannya pun terjal dan rusak," katanya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Tim BMH membutuhkan waktu enam jam perjalanan dari Kota Kupang untuk menjangkau perkampungan tua yang sebagian masyarakatnya masih menempati rumah bulat beratap alang-alang ini. Masyarakat setempat menyebutnya dengan nama Ume Kbubu.

Di kampung Toi'o, tim BMH menjumpai Ustadz Rustam Nomleny (47). Ia adalah dai tangguh BMH yang menetap dan membimbing masyarakat Muslim di sana. 

Menurut Ustadz Rustam Nomleny, masyarakat di Toi'o ini sebagian besarnya adalah non-Muslim.  "Keluarga Muslim di sini jumlahnya tidak banyak. Hanya belasan keluarga saja. Itupun tidak banyak yang bisa membaca Alquran, dan bahkan belum tahu tata cara dan bacaan shalat," ungkapnya mengisahkan.

Berdasar situasi dan kondisi yang demikian, langkah dakwah yang diprioritaskan oleh dai tangguh BMH adalah mengenalkan tata cara dan bacaan shalat. Berikutnya, membimbing mereka agar  mau belajar mengaji. 

"Alhamdulillah, mushaf Alquran, buku Iqra' dan mukena yang diantarkan oleh BMH hari ini akan sangat membantu pembinaan yang kami lakukan. Karena selama ini, seringkali ada yang tidak hadir, hanya karena tidak punya mukena atau tidak punya buku Iqra' dan mushaf Alquran," ungkap putra daerah asli NTT ini.

Selain di Toi'o ini, masih banyak saudara Muslim di NTT yang kondisinya kurang lebih sama.  "Tinggal di lingkungan minoritas, mereka sangat butuh bimbingan dari dai, juga dukungan fasilitas seperti mushaf Quran, buku Iqra’, dan perlengkapan shalat," kata Syamsuddin.

Program ini juga dikawal langsung oleh Kepala BMH Perwakilan NTT, Hasbullah.  "Insya Allah, BMH berupaya untuk terus menjadi bagian yang menguatkan saudara-saudara kita di pedalaman, lewat beragam program keummatan yang digulirkan," ungkap Hasbullah menegaskan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement