Rabu 26 Jan 2022 16:31 WIB

Melebihi Angka 200 Kasus, Kota Tasikmalaya Siaga DBD

Dari ratusan kasus itu, empat orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya yang biasa melayani pasien DBD.
Foto: istimewa
RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya yang biasa melayani pasien DBD.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Belum sebulan 2022 berjalan, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya telah melebihi angka 200. Dari ratusan kasus itu, empat orang di antaranya dilaporokan meninggal dunia.

Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan, mengatakan, tingginya kasus DBD itu harus membuat masyarakat siaga mencegah penyebaran virus itu. Semua pihak harus turun untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Saat sudah siaga. Semua harus turun mengantisipasi ini. Kami akan lebih sosialisasikan terkait kewaspadaan menghadapi DBD," kata dia, Rabu (26/1/2022).

Ivan menjelaskan, sejauh ini pihaknya terus melakukan sosialisasi terkait pencegahan DBD ke lingkungan masyarakat, termasuk ke sekolah-sekolah. Sebab, dengan kondisi cuaca yang masih sering terjadi hujan, potensi terjadinya genangan air akan semakin tinggi. Sementara genangan air yang bersih ini merupakan tempat nyamuk berkembang biak. 

"Karena anak-anak sudah mulai PTM (pembelajaran tatap muka), jadi sekolah juga harus diperhatikan," kata dia.

Terkait penanganan, Ivan menambahkan, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya juga telah siap melakukan tes cepat (rapid test) untuk mendeteksi DBD di setiap puskesmas. Karena itu, apabila masyarakat mendapati keluhan mengarah kepada DBD diimbau langsung mendatangi puskesmas agar dapat ditangani dengan cepat.

Menurut dia, penanganan cepat kepada masyarakat yang terserang DBD, mutlak dibutuhkan. Mengingat, hingga saat ini sudah ada empat orang meninggal dunia akibat DBD.

"Kegiatan donor darah juga harus ditingkatkan. Soalnya kalau DBD itu membutuhkan transfusi darah," ujar dia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, mengatakan, kasus DBD saat ini masih terus mengalami penambahan. Dalam sehari terakhir, dia menyebut, setidaknya terdapat 12 kasus baru DBD.

"Jadi total kasus per 26 Januari sudah mencapai 221 kasus. Kasus kematian sudah empat," kata dia.

Menurut Asep, peningakatan kasus DBD di Kota Tasikmalaya terjadi sejak Desember 2021. Pasalnya, musim hujan di Kota Tasikmalaya terjadi sejak akhir tahun lalu.

Berdarkan data Open Data Kota Tasikmalaya, pada Desember 2021 tedapat 212 kasus DBD di daerah itu. Sebanyak enam orang dilaporkan meninggal dunia.

"Iya memang masanya (nyamuk) berkembang biak di fase curah hujan yang tinggi," kata dia.

Dari data itu, kasus DBD di Kota Tasikmalaya sepanjang 2021 mencapai 910 kasus. Sebanyak 21 orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Ihwal pelaksanaan tes cepat DBD, Asep menjelaskan, peralatan sudah tersebar di 22 puskesmas yang ada di Kota Tasikmalaya. Persediaan alat tes cepat dinilai masih cukup untuk mendeteksi kasus DBD. Apabila alat tes cepat di puskesmas mulai habis, pihaknya akan segera menyuplainya kembali.

Namun, tes cepat hanya dilakukan kepada pasien yang memiliki gejala demam minimal dua hari. "Jadi tak semua pasien yang datang itu dites cepat. Dokter juga pasti akan menanyakan riwayatnya terlebih dahulu. Penanganan kepada pasien DBD juga tak mutlak harus dirawat, dilihat juga kondisinya," kata dia.

Menurut dia, pasien DBD harus menjalani perawatan apabila tubuhnya tak bisa lagi menerima asupan makanan dan minuman. Ketika pasien DBD masih bisa makan dan minum, yang bersangkutan masih dapat melakukan rawat jalan.

Asep mengimbau, masyarakat dapat menjaga kebersihan lingkungannya. Sebab, DBD muncul karena faktor lingkungan dan perilaku. Apabila masyarakat abai dalam melakukan PSN, potensi terserang DBD akan semakin tinggi. 

"Faktor lingkungan dan perilaku itu dalam kesehatan memiliki pengaruh hingga 70 persen. Pelayanan kesehatan hanya 20 persennya saja," kata dia.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement