Rabu 26 Jan 2022 10:42 WIB

Wujudkan Masjid Sebagai Pusat Literasi Agama, Kemenag Gelar Bimtek

Bimtek digelar untuk meningkatkan tata kelola kepustakaan masjid yang modern

Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Kementerian Agama menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Perpustakaan Masjid di Kota Banda Aceh.
Foto: Kemenag
Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Kementerian Agama menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Perpustakaan Masjid di Kota Banda Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Kementerian Agama menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Perpustakaan Masjid di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. Bimtek digelar selama tiga hari pada Sabtu (22/1/2022) hingga Senin (24/1/2022).

Plt Direktur Urusan Agama Islam dan pembinaan Syariah, Ismail Fahmi, mengatakan pelaksanaan Bimtek Pengelolaan Perpustakaan Masjid ini penting diselenggarakan untuk meningkatkan tata kelola kepustakaan masjid yang modern dan nyaman bagi pengunjung. "Bimtek Pengelolaan Perpustakaan Masjid ini adalah kegiatan strategis mengingat masjid akan diproyeksikan menjadi pusat literasi keagamaan," ujar Ismail dalam sambutan di hadapan 33 peserta pengurus perpustakaan masjid dari 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh.

Baca Juga

Menurut Ismail, upaya meningkatkan literasi keagamaan merupakan salah satu fokus kerja Direktorat yang ia pimpin. "Pada awal tahun 2022 ini, kita bisa melaksanakan Bimtek. Ini adalah inovasi yang strategis," tegasnya.

Dalam laporannya, Koordinator Fungsi Kepustakaan Islam, Abdullah Alkholis, menjelaskan untuk menunjang tata kelola perpustakaan masjid, Kemenag telah memfasilitasi aplikasi Elektronik Literasi Pustaka Keagamaan Islam (ELIPSKI). "Aplikasi ini berbasis web yang berisikan informasi mengenai buku-buku keagamaan yang sudah kita digitalkan," jelasnya.

Alkholis menambahkan, program kerja tahun 2021 terkait pendistribusian literasi keagamaan akan dilanjutkan pada 2022. Program itu termasuk bantuan kepada masjid yang memiliki perpustakaan akan tetap disalurkan.

"Hal-hal ini menjadi salah satu fokus kerja kita dalam rangka meningkatkan kualitas tata kelola perpustakaan masjid dimulai dengan meningkatkan kualitas SDM yang tersedia. Insya Allah kegiatan yang dimulai dari Aceh ini akan dilakukan di seluruh Indonesia," urainya.

Alkholis mengungkapkan saat ini masjid yang memiliki perpustakaan yang masuk dalam catatan Kemenag di aplikasi ELIPSKI baru mencapai 183 masjid. Jumlah itu diharapkan terus bertambah mengingat masjid akan menjadi pusat literasi keagamaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement