Selasa 25 Jan 2022 22:24 WIB

Mensos Tinjau Korban Banjir di Pekalongan

Rismaharini juga melihat bendungan Kletak yang alurnya membelok.

Menteri Sosial Tri Rismaharini (ketiga kiri) didampingi Kapolres Pekalongan AKBP Arief Fajar Satria (kedua kanan) meninjau lokasi banjir di Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (25/1/2022). Mensos meninjau lokasi pascabanjir bandang di Kedungwuni dan longsor di Petungkriyono serta memberikan bantuan logistik bencana, sembako, dan perlengkapan kebersihan kepada warga terdampak bencana.
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Menteri Sosial Tri Rismaharini (ketiga kiri) didampingi Kapolres Pekalongan AKBP Arief Fajar Satria (kedua kanan) meninjau lokasi banjir di Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (25/1/2022). Mensos meninjau lokasi pascabanjir bandang di Kedungwuni dan longsor di Petungkriyono serta memberikan bantuan logistik bencana, sembako, dan perlengkapan kebersihan kepada warga terdampak bencana.

REPUBLIKA.CO.ID,PEKALONGAN -- Menteri Sosial Tri Rismaharini meninjau korban banjir dan membagikan bantuan sembako di Kelurahan Kedungwuni Timur, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (25/1/2022).

"Saya ada laporan soal longsor. Nah, tapi tadi saya dibawa yang (ke lokasi, red.) banjir bukan longsor," kata diadi Pekalongan, Selasa.

Baca Juga

Dia mengaku akan langsung mendatangi lokasi longsor apabila mendapat laporan karena tidak ingin antisipasinya tidak tepat dan dikhawatirkan menimbulkan korban jiwa. "Makanya, kalau longsor biasanya saya langsung datang," kata mantan wali kota Surabaya itu.

Pada kunjungan ke Kabupaten Pekalongan, Mensos Tri Rismaharini juga melihat bendungan Kletak yang alurnya membelok. "Tadi saya coba analisa, saya juga kebetulan mantan wali kota dan insinyur arsitek. Jadi saya tahu bagaimana, kira-kira bisa diselesaikan untuk sementara," katanya.

Menurut dia, dampak pemanasan global memang cukup besar yaitu yang dulu daerah tidak banjir sekarang bisa menjadi wilayah banjir. "Nah karena itu, memang antisipasinya memang harus lebih siap, tidak bisa kita membiarkan atau menerima karena dampaknya kepada masyarakat," katanya.

Ia menilai banjir yang terjadi di wilayah Dukuh Kranji, Kecamatan Kedungwuni pada Rabu (19/1) karena adanya penyempitan sungai akibat endapan yang cukup besar. "Oleh karena itu, kita memang harus melakukan langkah-langkah. Saya tanya kepada Pak Sekda berapa alat beratnya? Dia jawab ada dua sekarang posisi ada di tempat longsor. Ok, kami akan bantu satu alat berat yang akan menangani di lokasi banjir," kata Tri Rismaharini.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement