Selasa 25 Jan 2022 19:29 WIB

Pemkab Cianjur Targetkan Pembangunan Jembatan Rampung Akhir Tahun

Puluhan siswa SD terpaksa menyeberangi jembatan bambu yang sudah lapuk ke sekolah.

Siswa Sekolah Dasar (SD) menyeberangi jembatan bambu yang tampak rusak (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Siswa Sekolah Dasar (SD) menyeberangi jembatan bambu yang tampak rusak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Pemkab Cianjur, Jawa Barat, menargetkan pembangunan jembatan rusak dan jembatan baru yang tersebar di sejumlah kecamatan di Cianjur, untuk meningkatkan aktifitas warga. Terutama aktifitas perekonomian, rampung di akhir tahun 2022.

Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan untuk pembangunan kembali jembatan gantung yang putus, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sehingga dalam waktu dekat akan dilakukan pembangunan.

"Sedangkan untuk pembangunan jembatan baru, sebagai penghubung antarkampung dan desa di sejumlah kecamatan, kita targetkan hingga akhir tahun 2022, sudah selesai dibangun, dimana 17 jembatan yang tersebar di Cianjur utara hingga selatan, sudah menjadi prioritas," kata Herman.

Dia menjelaskan, untuk pembangunan jembatan permanen di beberapa kecamatan di utara dan selatan, tutur dia, sudah dianggarkan, namun masih menunggu skala prioritas karena ditakutkan kembali dipotong untuk penanganan pandemi yang masih terjadi.

"Kita upayakan tidak lagi terhambat pembangunan jembatan permanen di sejumlah titik, sebagai upaya meningkatkan kembali aktifitas terutama perekonomian," kata dia.

Sementara puluhan siswa SD di Kecamatan Naringgul, Cianjur, terpaksa menyeberangi jembatan bambu yang sudah lapuk untuk pergi dan pulang sekolah. Bahkan mereka tetap memaksakan diri meski landasan jembatan tertutup air akibat sungai meluap.

Jembatan bambu sepanjang 15 meter dengan ketinggian 7 meter itu, membentang di atas Sungai Cikondang yang merupakan batas antar Desa Wangunjaya dan Desa Malati.

"Ini sudah berlangsung sejak belasan tahun terakhir, sehingga kami berharap jembatan segera dibangun," kata Kepala Desa Malati Ceceng Rustiawan.

Ia menjelaskan, sejak tahun 2018, pihaknya sudah mengajukan pembangunan jembatan ke dinas terkait di Pemkab Cianjur. Namun hingga saat ini, belum mendapat jawaban, sehingga pihaknya bersama warga hanya bisa melakukan perbaikan landasan dengan bambu yang baru.

"Selama ini jembatan tersebut, merupakan akses utama warga saat berkegiatan terutama aktifitas ekonomi untuk menjual hasil bumi ke kota kecamatan atau ke Cianjur. Harapan kami tahun ini, mendapat pembangunan karena desa tetangga sudah dibangun jembatan tahun lalu," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement