Senin 24 Jan 2022 22:17 WIB

Eri Minta Camat dan Lurah Berkolaborasi

Pejabat di kelurahan dan kecamatan harus sering turun kepada masyarakat.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Eri Minta Camat dan Lurah Berkolaborasi. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Foto: Dok Humas
Eri Minta Camat dan Lurah Berkolaborasi. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta seluruh camat dan lurah berkolaborasi menyelesaikan berbagai persoalan di wilayah masing-masing. Eri mengingatkan, camat dan lurah merupakan garda terdepan dari pelayanan Pemkot Surabaya kepada masyarakat. Maka dari itu, mereka dituntut mengetahui cara untuk mengatasi dan mengantisipasi permasalahan seperti gizi buruk, bayi stunting, dan rumah tidak layak huni.

“Kalau sampai muncul di berita njenengan (anda) tidak tahu, maka jangan salahkan saya ketika melakukan rombak besar-besaran kembali,” kata Eri di Surabaya, Senin (24/1).

Baca Juga

Eri berharap, di bawah kepemimpinannya tidak ada lagi anak putus sekolah, para pengamen atau anak jalanan di tiap perempatan, atau bangunan liar yang nantinya bisa berdampak buruk untuk seluruh masyarakat. Eri pun meminta camat dan lurah untuk mendekatkan diri kepada setiap RT/ RW di wilayahnya masing-masing dan saling berkomunikasi serta berkoordinasi untuk mencegah permasalahan tersebut.

“Pejabat di kelurahan dan kecamatan harus sering turun kepada masyarakat, dekati RT/ RW-nya. Kemudian berkolaborasi dengan Kasat Pol PP, dengan Dinas Lingkungan Hidup, dan Linmas untuk mengatasi itu, karena kita adalah kerja tim work (kerja sama) dan bukan menunjukkan kinerja pribadi,” ujarnya.

Eri juga meminta kepada seluruh pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya untuk bekerja sesuai dengan tupoksi serta output dan outcome-nya masing-masing. Sebab, ia tak menginginkan adanya kesenjangan antara kelurahan, kecamatan, dan lembaga teknis seperti dinas dan lain-lain.

“Kerja kita adalah kerja tim dan kita bekerja dalam tupoksinya masing-masing. Tolong berjuang dengan hati yang ikhlas, karena terlalu lama kita berada di zona nyaman,” kata Eri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement