Senin 24 Jan 2022 19:08 WIB

Soal Data Buta Aksara Alquran, Kemenag: Perlu Ada Survei Lanjutan

Upaya pengetasan buta baca tulis Alquran telah dan akan terus dilakukan.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agung Sasongko
Alquran
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Kamaruddin Amin mengungkap perlu pada survei lanjutan terkait data buta aksara Alquran.  “Saya merasa angka 65 persen itu terlalu tinggi, semoga tidak seperti itu. Semoga hasil survei itu tidak benar, makanya semoga litbang bisa segera melakukan survei lanjutan,” kata Kamaruddin saat dihubungi Republika, Senin (24/1/2022). 

“Saya sudah komunikasi dengan litbang untuk melakukan survei itu,” sambungnya.

Baca Juga

Dia juga menegaskan, upaya pengetasan buta baca tulis Alquran telah dan akan terus dilakukan, baik melalui program formal maupun informal. Secara formal, pembinaan dilakukan melalui lembaga pendidikan seperti madrasah, sekolah maupun pesantren. Sedangkan informal, biasanya mengandalkan kerjasama organisasi masyarakat Islam, lembaga tahfidz, dan organisasi kemasyarakatan. 

“Kementrian telah sedang dan terus melakukan ihtiyar untuk meningkatkan literasi umat dalam baca tulis Alquran,” ujarnya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement