Sabtu 22 Jan 2022 23:16 WIB

Jatim Teken MoU dengan IPB, Perkuat One Village One CEO

Jatim ingin mempercepat peningkatan sumber daya manusia bersama IPB.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Ilham Tirta
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Foto: istimewa
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Institut Pertanian Bogor (IPB) University dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan penandatanganan MoU tentang kerja sama pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Sabtu (22/1). Kerja sama ini merupakan upaya Jawa Timur untuk mempercepat peningkatan sumber daya manusia (SDM) melalui program One Village One CEO.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan program One Village One CEO yang diusung IPB University ini menjadi penguatan penting, terutama di Jawa Timur. Apalagi, Pemprov Jawa Timur sedang melakukan detail proses untuk Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) 2023.

Baca Juga

“Pada dasarnya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Jawa Timur sudah relatif bagus. Kalau ada penguatan CEO saya akan melaju lebih kencang lagi,” kata Khofifah ketika ditemui Republika.co.id di IPB Dramaga, Sabtu (22/1).

Dalam program One Village One CEO, Khofifah mengatakan, ada sejumlah inovasi terkait hilirisasi yang menjadi bagian yang sangat penting. Misalnya, bonggol jagung di Nganjuk yang bisa dikespor ke Jepang, bisa dipadatkan, dan dijadikan pakan ternak.

Ia menuturkan, proses hilirisasi itu sesuai dengan pesan Presiden Republik Indonesia untuk tidak mengekspor bahan mentah atau raw material. “Jadi yang sudah terkonfimasi kita memungkinkan bisa melakukan hilirisasi baru diekspor, maka nilai tambah tentu akan lebih besar,” ujarnya.

Rektor IPB University, Arif Satria menyampaikan, penandatanganan MoU ini merupakan bagian dari upaya penguatan kerja sama antara IPB University dan Pemprov Jawa Timur untuk pembangunan pertanian di Jawa Timur. Arif mengatakan, selama ini kerja sama antara IPB University dan Jawa Timur telah berlangsung lama dan berjalan cukup baik.

Di antaranya, pengembangan varietas padi IPB3S di Banyuwangi, Malang, dan Blitar.

Selain itu, sambung dia, ada inovasi nanas PK1, pengembangan sekolah peternakan rakyat di Bojonegoro dan Jombang, teknologi fine bubble untuk udang sejak 2021, dan inovasi untuk limbah plastik diolah dengan teknologi dari IPB menjadi sumur resapan di Lamongan.

“Ini saatnya kita memperkuat kerja sama lagi antara IPB dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk pembangunan pertanian di Jawa Timur,” ujarnya.

Arif berharap penandatanganan kerja sama yang baru saja dilakukan dapat segera ditindaklanjuti sehingga bisa segera memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

“Dengan adanya desa ekspor dan One Village One CEO ini akan semakin banyak pusat-pusat pertumbuhan baru di desa dan akan dirasakan oleh masyarakat. Sehingga masyarakat semakin sejahtera dengan program ini. Jadi Insya Allah sinergi dengan Pemprov Jawa Timur,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement