Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Melani Syihab

Pendidikan dan Pola Pengasuhan Anak

Eduaksi | Friday, 21 Jan 2022, 14:54 WIB

Pendidikan dan pola pengasuhan anak sangat berkaitan erat dengan pertumbuhan perkembangan anak dari kecil hingga dewasa tanah merupakan anugerah dari Allah subhanahu wa ta'ala yang tidak bisa diukur oleh apapun anak merupakan bagian terpenting dari seluruh proses pertumbuhan manusia karena pada masa anak-anak kelas karakter manusia dibentuk.

Seperti dilansir oleh web Panduanguru.info Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan dan pengasuhan anak dalam pembentukan dan pertumbuhannya pertumbuhannya diantaranya keluarga sekolah dan lingkungan yang ketiganya saling berkaitan.

Keluarga adalah lembaga yang sangat penting dalam proses pengasuhan buah hati kita, merupakan pondasi yang sangat menentukan dalam membentuk kepribadian dan kemampuan anak. Bahkan dr.kennet wann mengatakan bahwa orang tua adalah guru pertama (informal)bagi anak-anaknya.

Metode pendidikan dan pola pengasuhan Anak dalam perkembangannya.

Secara metodologis didikan dan metode asuhan pada anak baik anak perempuan maupun laki-laki, khususnya dilingkungan keluarga , memerlukan cara-cara yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

Adapun cara yang patut digunakan dalam pendidikan dan pola pengasuhan sesuai dengan tingkat perkembangan anak diantaranya:

A. Pendidikan melalui pembiasaan

Pendidikan dan pengasuhan dalam keluarga lebih diarahkan kepada penanaman nilai-nilai moral agama sikap dan perilaku yang diperlukan agar anak menjadi generasi generasi yang religius dan berakhlak yang baik. Penanaman nilai-nilai moral agama diawali dengan pengenalan symbol-symbol agama tata cara beribadah.

B. Pendidikan dengan keteladanan

Dianggapnya sosok ibu dan ayah adalah Contoh / guru atau Model pertama bagi anak untuk itu apa yang dilakukan orang tua akan ditiru dan diikuti oleh anak Metode keteladan memerlukan sosok pribadi yang secara virsual dapat dilihat diamati dan dirasakan sendiri oleh anak sehingga anak ingin menirunya.

C. Pendidikan melalui nasehat dan dialog

Orang tua diharapkan mampu menjelaskan memberikan pemahaman yang sesuai dengan tingkat berpikir mereka,memberikan perhatian melakukan dialog dan berusaha memahami persoalan-persoalan yang dihadapi anak. Alangkah indahnya seandainya orangtua dapat menuturkan kembali bagaimana luqman menasehati anaknya secara bijaksana dan lemah lembut,seperti diuraikan dalam QS.lukman (31):13-17 yang artinya Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya di waktu ia memberi pelajaran kepadanya "Hai anakku janganlah kamu menyekutukan Allah Sesungguhnya menyekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar" Dan kami perintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada ibu bapaknya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam 2 tahun, "bersyukurlah kepadaKu dan kepada ibu bapakmu Hanya Kepada Kulah" Dan jika memaksamu untuk menyekutukan dengan Aku sesuatu yang kamu tidak tahu sama sekali maka janganlah kamu mengikuti, duanya dan bergaulah kamu dengan keduanya didunia dengan baik, dan Ikutilah Jalan orang yang kembalimu kepadaKu hanya kepada-kulah kembalimu,maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

D. Pendidikan melalui pemberian penghargaan atau hukuman

Cara seperti ini secara tidak langsung menanamkan etika perlunya menghargai orang lain. contoh,orang tua akan lebih Arif jika memberikan ucapan"terima kasih""kepada anaknya yang membantu di rumah.

Ditengah arusperubahan zamanyang semakin kuat dengan segala teknologi yang semakin canggih pergaulan yang semakin meluas orang tua dihadapkan dengan rasa takut dan gelisah anak-anaknya rumus ke dalam keadaan yang tidak diinginkan kita selalu mengharapkan anak-anak kita menjadi berhasil dalam berbagai aspek kehidupan mereka untuk itulah pendidikan dan pola pengasuhan anak harus kita berikan yang terbaik untuk mereka.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image