Jumat 21 Jan 2022 20:13 WIB

MER-C Kutuk Penghancuran Rumah Warga Palestina di Sheikh Jarrah

Penghancuran rumah warga Palestina di Sheikh Jarrah dikutuk MER-C.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
MER-C Kutuk Penghancuran Rumah Warga Palestina di Sheikh Jarrah. Foto:  Kepolisian Israel menghancurkan rumah milik keluarga Salhiya, warga Palestina yang tinggal di Sheikh Jarrah, Rabu (19/1/2022).
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
MER-C Kutuk Penghancuran Rumah Warga Palestina di Sheikh Jarrah. Foto: Kepolisian Israel menghancurkan rumah milik keluarga Salhiya, warga Palestina yang tinggal di Sheikh Jarrah, Rabu (19/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia mengutuk keras aksi brutal tentara Israel terhadap warga sipil Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur yang masih terus berlanjut.

Hal ini disampaikan Ketua Presidium MER-C, dr Sarbini Abdul Murad sebagai respons atas aksi keji berupa pengusiran secara paksa, penghancuran rumah dan penyerangan serta penangkapan pada Rabu (19/1/2022) yang menimpa keluarga Salhiya di wilayah tersebut. 

Baca Juga

“Untuk kesekian kalinya, kekuatan pendudukan Israel dan pasukannya melakukan aksi rasis dan brutal terhadap rumah warga sipil Palestina yang sudah ditempati sejak lama serta menahan pemiliknya,” kata Sarbini melalui keterangan tertulisnya, Jumat (22/1/2022).

Tindakan tersebut, kata dia, merupakan kejahatan perang yang tidak bisa dibiarkan terus berlanjut. Menurutnya, aksi-aksi keji dan ilegal yang dilakukan Israel dengan dalih yang mengada-ada akan merusak iklim perdamaian. 

Untuk itu, Sarbini mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa dan masyarakat Internasioanal melakukan langkah proaktif agar aksi brutal Israel bisa segera berhenti. 

Apabila masyarakat Internasional diam dan hanya menjadi penonton, kebrutalan ini akan terus berlanjut. Untuk itu, MER-C Indonesia meminta segera dikirim tim internasional untuk memantau dan mengawasi aktivitas ilegal Israel di Sheikh Jarrah

"Agar pelanggaran hak sipil dan hak asasi warga Palestina bisa diminimalkan,” katanya.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement