Selasa 18 Jan 2022 13:05 WIB

Barat Kerahkan 30 Ribu Pasukan Militer di Dekat Perbatasan Belarusia

Polandia ajukan permohonan ke NATO untuk menempatkan peralatan militer di Belarusia

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Prajurit Polandia menjaga daerah dekat pagar kawat berduri tempat para migran berkumpul di perbatasan Belarusia-Polandia dekat Grodno, Belarus,, 14 November 2021.
Foto: AP/Oksana Manchuk/BelTA
Prajurit Polandia menjaga daerah dekat pagar kawat berduri tempat para migran berkumpul di perbatasan Belarusia-Polandia dekat Grodno, Belarus,, 14 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MINSK -- Presiden Belarusia Alexander Lukashenko pada Senin (17/1/2022) mengatakan bahwa, negara-negara Barat telah menempatkan hampir 30 ribu pasukan militer, termasuk peralatan dan senjata di perbatasan barat Belarusia. Hal ini diungkapkan Lukashenko pada pertemuan dengan pejabat militer di Istana Kemerdekaan Minsk.

"Kenapa ini dilakukan? Mungkin ada konsekuensinya. Mereka bersiap-siap untuk sesuatu yang serius, setidaknya (mempersiapkan) sesuatu untuk jangka panjang," ujar Lukashenko, dilansir Anadolu Agency, Selasa (18/1).

Baca Juga

Lukashenko mengatakan, Polandia mengajukan permohonan ke NATO untuk menempatkan peralatan militer di wilayah perbatasan Belarusia. Lukashenko juga menyoroti kehadiran pasukan Amerika Serikat (AS) di negara-negara sebelah barat Belarusia.

“Polandia dan negara-negara Baltik secara bergantian menampung antara 8.000 dan 10.000 tentara AS. Apa yang akan dilakukan Amerika di sini? Mengapa kita dan Rusia dicela karena mengadakan manuver, latihan sementara mereka datang ke sini dari jauh untuk perang?" ujar Lukashenko.

Lukashenko mengatakan, situasi di perbatasan selatan Belarus juga mengkhawatirkan. Lukashenko mengatakan telah terjadi peningkatan unit militer di pihak Ukraina.

"Ukraina terus memperluas kekuatannya dengan merekrut unit Garda Nasional dari nasionalis radikal di dekat perbatasan kita," kata Lukashenko.

Lukashenko mengatakan, Ukraina melakukan operasi khusus di dekat perbatasan dengan Belarus dengan mengerahkan hampir 10 ribu tentara ke wilayah perbatasan. Pada Desember lalu, Lukashenko dan Presiden Ruska Vladimir Putin sepakat untuk mengadakan latihan militer bersama di perbatasan barat dan selatan Belarus.

Lukashenko menekankan bahwa, latihan militer harus dilakukan untuk membuat rencana khusus ketika menghadapi Polandia, negara-negara Baltik dan Ukraina. Lukashenko mengatakan, Rusia dan Belarusia akan memulai latihan bersama di Minsk pada Februari.

"Hari ini kita melihat bahwa kita perlu mengadakan latihan serius di wilayah barat dan selatan, di 'balkon Belarusia'," kata Lukashenko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement